Inflasi AS Melandai, Nilai Tukar Dolar AS Terjungkal
Pelemahan dipicu oleh melemahnya inflasi AS, yang diyakini bakal memperlonggar kebijakan suku bunga Federal Reserves.
IDXChannel - NIlai tukar dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi, 11/8/2022). Pelemahan dipicu oleh melemahnya inflasi AS, yang diyakini bakal memperlonggar kebijakan suku bunga Federal Reserves, sehingga menggerus daya tarik dolar AS di pasar.
Sementara, harga konsumen AS tidak berubah pada basis bulanan Juli lantaran turunnya harga bahan bakar, yang memberi kelegaan 'kecil' bagi masyarakat AS usai didera peningkatan inflasi dalam dua tahun terakhir.
Survei yang dilakukan oleh Reuters terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan 0,2 persen dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan, menyusul penurunan sekitar 20 persen dalam biaya bensin. Indeks dolar yang menjadi tolok ukur greenback terhadap enam mata uang dunia, merosot 1,025 persen menjadi 105,26.
"Ini merupakan kabar bagus bagi pedagang valas karena ini adalah reaksi yang cukup jelas, dan Anda mungkin akan melihat bahwa masih ada beberapa tindak lanjut," ujar analis pasar senior OANDA, Edward Moya.
Dolar AS melemah 1,58 persen terhadap 132,97 yen, dengan greenback sempat merosot sebanyak 2,3 persen terhadap mata uang Jepang, yang menjadi penurunan terbesar sejak Maret 2020.
"Dalam latar belakang di mana pasar menjadi lebih puas dengan perkiraan FF (Fed fund), hari-hari terburuk yen tampaknya telah berakhir," ujar Analis TD Securities, dalam catatan kliennya. Kisaran 130-135 yen yang luas diperkirakan bakal menjadi normal baru.
The Fed telah mengindikasikan bahwa beberapa penurunan bulanan dalam pertumbuhan IHK bakal diperlukan, sebelum membiarkan pengetatan kebijakan moneter agresif yang telah dilakukan untuk menjinakkan inflasi yang saat ini berjalan di level tertinggi empat dekade.
Namun, pedagang berjangka yang terkait dengan suku bunga acuan bank sentral AS menanggapi data inflasi Rabu (10/8/2022) dengan memangkas taruhan bahwa Fed akan memberlakukan kenaikan 75 basis poin ketiga berturut-turut pada September, dan sebagai gantinya akan memilih peningkatan setengah persentase poin. (TSA)