Ini Alasan BEI Pertahankan IDX30 sebagai Underlying Waran Terstruktur

Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mempertahankan indeks IDX30 sebagai underlying waran terstruktur.

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mempertahankan indeks IDX30 sebagai underlying waran terstruktur.

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang mempunyai likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar itu dinilai masih cukup mampu menjadi dasar penerbitan structured warrant (SW).

"Sampai saat ini IDX30 cukup, tapi kita belum bisa memastikan bagaimana ke depan," kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Restoran Batik Kuring, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023).

Sebagaimana diketahui, persyaratan underlying konstituen IDX30 diatur dalam Ketentuan III.1.2.1.1 dalam Peraturan BEI Nomor I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur di Bursa.

Dari dua anggota bursa (AB) yang telah menerbitkan waran terstruktur, satu di antaranya telah menerbitkan seri kedua dari underlying konstituen saham yang sama di IDX30. Beberapa konstituen IDX30 tampak belum menjadi pilihan penerbitan seri baru.

Adalah PT RHB Sekuritas Indonesia yang belum lama ini mengumumkan rencana penerbitan seri kedua untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). RHB juga memiliki seri kedua untuk underlying PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Head of Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara sebelumnya mengatakan bahwa banyak saham-saham di luar IDX30 yang memiliki likuiditas tinggi.

"Yang penting dari structured warrant itu kan likuiditas, kita beberapa kali minta (ke bursa) untuk diperluas ke IDX80," kata Steinley saat ditemui di Jakarta Selatan, (9/3).

Kendati demikian, pihaknya tengah mengebut penerbitan dengan melengkapi seluruh konstituen IDX30 pada semester I tahun ini. "Bursa memang mintanya habisin IDX30 dulu, okelah kita kejar first half ini habisin semua (konstituen IDX30)," terang Steinly.

(DES)