Ini Alasan Emiten Hermanto Tanoko (ZONE) Tutup Mitrelindo Global
ZONE mengungkapkan alasan dibalik penutupan anak usahanya, PT Mitrelindo Global yang menaungi merek Salezone, Puma, hingga Levi’s.
IDXChannel - PT Mega Perintis Tbk (ZONE) mengungkapkan alasan dibalik penutupan anak usahanya, PT Mitrelindo Global yang menaungi merek Salezone, Puma, hingga Levi’s.
Direktur merangkap Corporate Secretary ZONE, Luki Rusli menjelaskan, Mitrelindo memiliki kesamaan lini bisnis dengan induk usaha di bidang ritel pakaian jadi dan alas kaki.
"Penonaktifan dilakukan dengan mempertimbangkan adanya kesamaan lini usaha antara PT Mitrelindo Global dan induk perusahaan (ZONE)," kata Luki dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (2/6/2025).
Dengan demikian, perusahaan milik konglomerat Hermanto Tanoko ini akan mengambil alih pengelolaan merek yang sebelumnya dijalankan oleh Mitrelindo termasuk gerai-gerainya dalam rangka efisiensi operasional dan meningkatkan profitabilitas perseroan.
Luki menegaskan, penonaktifan anak usaha tersebut tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, maupun kondisi keuangan konsolidasi perseroan.
"Perseroan tetap berkomitmen untuk menjaga kesinambungan bisnis dan terus melayani konsumen dengan standar layanan terbaik, sembari menjalankan langkah-langkah strategis untuk penguatan struktur usaha yang lebih fokus dan efisien," tutur Luki.
Sebagai informasi, ZONE memiliki dua anak usaha lainnya, yakni PT Rudal Maju Sejahtera (RMS) dan PT MRRY Terang Indonesia (MTI).
Perseroan memiliki 60 persen saham RMS bersama dengan PT Sumargo Digital Indonesia sebesar 40 persen yang bergerak di bidang perdagangan eceran pakaian, perdagangan eceran sepatu, sandal dan alas kaki, serta kosmetik dengan brand Rudal.
Sementara itu, MTI dengan kepemilikan 50 persen bersama dengan PT Merry Riana Indonesia yang bergerak dibidang perdagangan eceran pakaian, perdagangan eceran sepatu, sandal dan alas kaki, accessories serta kosmetik dengan brand MRRY.
Hingga kuartal I-2025, ZONE membukukan laba bersih Rp21 miliar atau naik 22,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp17,1 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp24,17.
(DESI ANGRIANI)