Ini Deretan 8 Emiten Batu Bara Big Caps, Siapa Juaranya?
Sebagai negara dengan salah satu penghasil sumber daya berupa batu bara, kehadiran emiten ini cukup signifikan meramaikan pasar modal RI.
IDXChannel - Sejumlah emiten batu bara mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Sebagai negara dengan salah satu penghasil sumber daya berupa batu bara, kehadiran emiten ini cukup signifikan meramaikan pasar modal RI.
Terdapat sejumlah emiten batu bara dengan kapitalisasi pasar (market cap) jumbo. Di antaranya BYAN, ADRO, BUMI, ADMR, GEMS, PTBA, ITMG, dan MCOL. Berikut emiten batu bara dengan market cap terbesar yang dihimpun Tim Riset IDX Channel per Kamis (30/8/2023):
BYAN
Emiten milik taipan R Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) adalah emiten batu bara dengan market cap terbesar mencapai Rp625,83 triliun. BYAN mencatatkan penurunan laba bersih pada semester-I 2023 mencapai USD 723,85 juta.
ADRO
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi emiten kedua dengan market cap jumbo mencapai Rp85,4 triliun. ADRO membukukan laba bersih senilai USD873,83 juta alias menyusut 27,9 persen dari torehan laba bersih ADRO pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,21 miliar.
BUMI
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diurutan ke tiga dengan memiliki market cap Rp51,24 triliun. BUMI membukukan pendapatan konsolidasian sebesar USD3,30 miliar pada semester I 2023 atau menurun 13,3 persen yoy jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar USD3,81 miliar.
ADMR
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memiliki market cap mencapai Rp55,6 triliun. ADMR menyampaikan kenaikan pendapatan 6 persen menjadi USD463,6 juta. Meski demikian, ADMR mencatatkan laba inti turun 19 persen menjadi USD168,4 juta. Perusahaan mengungkapkan penurunan profitabilitas ini disebabkan karena anjloknya harga batu bara metalurgi dan kenaikan biaya.
GEMS
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memiliki market cap mencapai Rp42,79 triliun. GEMS membukukan penurunan kinerja hingga paruh pertama 2023. Laba bersih GEMS turun tipis menjadi USD333,48 juta pada semester I-2023.
PTBA
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki market cap mencapai Rp32,95 triliun. Dalam 6 bulan pertama tahun 2023, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 18,9 triliun, tumbuh 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memiliki market cap mencapai Rp32,68 triliun. ITMG) mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I-2023, sejalan dengan koreksi pada pendapatan bersih yang mencapai 8,61 persen pada periode tersebut. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan ITMG pada semester I-2023 mencapai USD1,29 miliar. Pendapatan tersebut lebih rendah daripada semester I-2022 yang menembus USD1,42 miliar atau sekitar Rp21,15 triliun.
MCOL
PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) memiliki market cap mencapai Rp16,21 triliun. Laba bersih PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) di tahun 2022 tercatat tumbuh 29,8 persen menjadi USD352,34 juta atau setara Rp 5,34 triliun dibandingkan laba tahun lalu USD271,35 juta.
(TYO)