MARKET NEWS

Inilah 8 Daftar Saham Kesehatan Terbaik 2022, Patut Dipertimbangkan

Ratih Ika Wijayanti 22/03/2022 12:06 WIB

Ada beberapa daftar saham kesehatan terbaik 2022 yang meningkat sejak awal tahun.

Inilah 8 Daftar Saham Kesehatan Terbaik 2022, Patut Dipertimbangkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Ada beberapa daftar saham kesehatan terbaik 2022 yang meningkat sejak awal tahun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, beberapa saham di sektor kesehatan menunjukkan peningkatan sebesar 2,21% secara year to date (ytd).

Adapun saham kesehatan merupakan saham-saham dari perusahaan atau emiten yang bergerak di sektor medis. Tak dipungkiri beberapa saham kesehatan ini meningkat selama pandemi. 

Lalu, apa saja daftar saham kesehatan terbaik 2022 itu? Simak daftar dari IDXChannel berikut ini!

8 Daftar Saham Kesehatan Terbaik 2022

1. Meditama Metropolitan (SAME)

Meditama Metropolitan dengan kode SAME merupakan salah satu saham kesehatan terbaik 2022 yang bergerak di bidang pengelolaan rumah sakit. Perusahaan ini bahkan telah berhasil mencetak laba sebesar Rp146,6 miliar pada September 2021.

Meditama Metropolitan berniat untuk menambah modal sebanyak Rp5,71 miliar saham baru dengan harga nominal per sahamnya sebesar Rp20. Rencananya dana ini dikumpulkan dengan right issue dan akan dimanfaatkan untuk menjalankan ekspansi serta investasi usaha, termasuk pengambilalihan PT Elang Medika Corpora (EMC) dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp1,35 triliun.

2. Royal Prima (PRIM)

Saham Royal Prima dengan kode PRIM juga memiliki tren yang positif tahun ini. Perusahaan ini berhasil mengalami peningkatan laba bersih mencapai 499% dari sebelumnya Rp17,6 miliar meningkat menjadi Rp105 miliar pada kuartal tiga tahun 2021. Tak hanya itu, laba bersih saham juga bertumbuh dari Rp5,22 menjadi Rp31,08. 

3. Kalbe Farma (KLBF)

Seperti halnya Royal Prima, Kalbe Farma (KLBF) juga mengalami pertumbuhan yang bagus pada kuartal ketiga tahun 2021. Emiten ini berhasil mengalami peningkatan penjualan bersih hingga 11,7% yoy yakni dari Rp17,095 triliun menjadi Rp19,09 triliun. Peningkatan ini bahkan melebihi ekspektasi pihak KLBF sendiri yang sebelumnya hanya menargetkan penjualan sebesar 10%. 

4. Diagnosa Laboratorium Utama (DGNS)

Meski terbilang baru melantai di bursa pada awal Januari 2021 lalu, namun PT Diagnosa Laboratorium Utama Tbk dengan kode DGNS langsung naik sebesar 35%. Adapun jumlah saham yang dikeluarkan oleh DGNS ada sebanyak 250 Juta lembar saham atau 20% dari keseluruhan modal. Harga nominal saham senilai Rp25 dengan harga IPO Rp200 per lembar saham. 

5. Kimia Farma (KAEF)

Kimia Farma dengan kode KAEF memiliki rekam jejak yang sangat baik dan merupakan salah satu saham blue chip terbaik di Indonesia saat ini. KAEF mengalami kenaikan laba hingga sebesar 34,7% dari sebelumnya hanya Rp7 triliun menjadi Rp9 triliun di akhir tahun 2021. Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari kebutuhan produk obat-obatan dan suplemen Kimia Farma yang meningkat selama pandemi. 

6. Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)

Meski pada akhir 2021 Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) mengalami penurunan cukup dalam, namun di awal tahun 2022, saham MIKA berhasil mengalami perbaikan. MIKA berhasil memperoleh peningkatan laba bersih perusahaan  sebanyak 69,3% dari Rp570 miliar ke Rp966 miliar.

7. Sido Muncul (SIDO)

Saham Sido Muncul (SIDO) banyak diburu para investor akhir-akhir ini. Harga sahamnya menguat sebanyak 6,8% tahun ini. Sido Muncul berhasil mengalami peningkatan penjualan sebesar 23% dari periode sebelumnya yakni dari Rp2,2 triliun menjadi Rp2,7 triliun. 

8. Medikaloka Hermina (HEAL)

Medikaloka Hermina (HEAL) juga tercatat mengalami  peningkatan kinerja signifikan selama sembilan bulan di tahun 2021. Emiten ini meraih peningkatan laba bersih hingga 191% yoy dari Rp339 miliar menjadi Rp988 miliar. 

Itulah beberapa daftar saham kesehatan terbaik 2022 yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Kondisi pandemi dan upaya penanggulangannya melalui program vaksinasi cenderung berdampak positif pada sektor saham kesehatan dengan sub-industri farmasi, rumah sakit dan peralatan kesehatan termasuk beberapa emiten tersebut.

SHARE