Insentif Anyar Pemerintah Dongkrak Saham Properti
Saham emiten properti melonjak seiring pemerintah resmi memberikan insentif untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar.
IDXChannel - Pemerintah resmi memberikan insentif untuk pembelian properti. Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan pembelian rumah di bawah harga Rp2 miliar akan bebas pajak.
"Rumah di bawah Rp2 miliar 100 persen PPN ditanggung pemerintah," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (24/10/2023).
Pasca agenda rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Airlangga mengatakan tanggungan pajak yang akan dibayar negara ini berlaku hingga Juni 2024.
Pasca Juni 2024, PPN yang ditanggung pemerintah sebesar 50 persen dan memastikan kebijakan ini akan diberlakukan pemerintah hingga Desember 2024.
Masyarakat berpenghasilan rendah, juga akan diberikan bantuan administratif termasuk biaya BPHTB dan yang lainnya berkisar Rp13,3 juta di mana pemerintah akan berkontribusi sekitar Rp4 juta.
Airlangga menegaskan kebijakan ini guna mendorong sektor perumahan di mana Produk Domestik Bruto (PDB) sektor ini mengalami penurunan 0,67 persen, dan sektor konstruksi mengalami penurunan 2,7 persen.
Menurut Airlangga, kedua sektor ini diketahui telah memberikan kontribusi ke PDB mencapai 14 persen hingga 16 persen dan menyerap tenaga kerja mencapai 13,8 juta orang sehingga penting bagi perekonomian dalam negeri.
“Sektor ini kontribusi pajak mencapai 9,3 persen dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai 31,9 persen," tukas Airlangga.
Saham Properti Menguat
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah saham emiten pengembang properti ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (24/10/2023).
Saham emiten milik grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menguat 7,06 persen diikuti oleh saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang menguat 5,53 persen.
Sementara saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 4,95 persen. Pengembang kawasan BSD City, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengalami penguatan 4,12 persen.
Sementara saham milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menguat 3,36 persen. Pengembang kawasan Alam Sutera, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) juga mencatatkan kenaikan kinerja saham 3,11 persen.
Ada pula saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang menguat tipis 0,94 persen pada penutupan perdagangan hari ini.
Sementara kinerja Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 3,54 persen dan saham PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 1,07 persen.
Saham PT Pikko Landa Development Tbk (RODA) masuk jajaran top gainers dan menembus batas Auto Rejection Atas (ARA) dengan kenaikan 34 persen.
Adapun saham milik taipan Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) malah memerah dengan penurunan 1,09 persen.
Secara sektoral, indeks properti (IDXPROPERT) berada di urutan kedua tertinggi dengan kenaikan 1,87 persen. Sementara sektor transportasi (IDXTRANS) memimpin dengan kenaikan 2,67 persen.
Namun, kenaikan suku bunga lanjutan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 6 persen menjadi sinyal yang perlu diwaspadai sektor properti.
Pasalnya, menurut Ekonom CELIOS, Bhima Yudhistira, kenaikan suku bunga bisa dibarengi dengan penurunan daya beli masyarakat dan membuat masyarakat mengerem membeli rumah.
“Permasalahannya, dengan konsumen yang daya belinya tertekan, tidak akan sanggup membeli barang-barang yang harganya naik cukup tinggi. Terutama barang-barang sekunder atau barang-barang rumah tangga. Masyarakat akan cenderung berfokus pada kebutuhan pokok rumah tangga, misalnya jika akan membeli rumah mereka akan menunggu dulu sampai suku bunga turun. Kemudian juga mau beli mobil dengan kredit akan ditunda,” ungkap Bhima. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.