MARKET NEWS

Intai BBCA, Saham BYAN Low Tuck Kwong Jadi Market Cap Terbesar Kedua

Aldo Fernando - Riset 27/12/2022 11:59 WIB

Kenaikan harga yang tinggi juga membuat BYAN menduduki peringkat kedua dalam hal kapitalisasi pasar (market cap).

Intai BBCA, Saham BYAN Low Tuck Kwong Jadi Market Cap Terbesar Kedua. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) lagi-lagi menjadi ‘oase’ di tengah pasar saham sepi. Kenaikan harga yang tinggi juga membuat BYAN menduduki peringkat kedua dalam hal kapitalisasi pasar (market cap).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/12/2022) per penutupan sesi I, harga saham BYAN melesat 9,36 persen ke Rp22.500 per saham.

Nilai transaksi saham BYAN mencapai Rp135,08 miliar saham dengan volume perdagangan 5,87 juta saham.

Dengan ini, saham BYAN sudah menguat selama 3 hari beruntun dan membukukan kenaikan 38,04 persen dalam sepekan.

Sedangkan dalam sebulan terbang 143,64 persen dan sepanjang tahun (YtD) sudah meroket 733,33 persen.

Berkait kenaikan signifikan tersebut market cap BYAN mencapai Rp750 triliun, menduduki peringkat kedua terbesar di bawah bank kakap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sebesar Rp1.057,08 triliun.

BYAN juga sukses menggeser posisi saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memiliki market cap Rp736,58 triliun, yang kini di peringkat ketiga.

Tetap Moncer Pasca-Stock Split

Melesatnya saham emiten milik taipan tajir Low Tuck Kwong dalam sebulan terakhir seiring dari aksi stock split atau pemecahan nilai dan nominal saham yang dilakukan oleh emiten batu bara ini.

Melansir Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bayan Resources, perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:10, yang mana 1 saham dengan nilai nominal Rp100 akan menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp10.

Sebagai informasi, saham BYAN pada saat akhir cum di Pasar Reguler dengan nilai nominal lama Rp100 per saham tanggal 1 Desember 2022, tercatat pada harga Rp94.500 per saham.

Level harga sebelum stock split tersebut sempat yang tertinggi di bursa, mengalahkan emiten batu bara lainnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang dihargai Rp41.625 per saham.

Tercatat, di hari pertama pasca seusai melakukan stock split, saham BYAN pada Jumat (2/12) melambung hingga 19,84 persen menjadi Rp11.325/saham.

Informasi saja, nilai transaksi harian bursa RI akhir-akhir ini cenderung sepi, di bawah rerata harian YtD Rp14-an triliun.

Pada Jumat lalu (23/12), nilai transaksi harian bursa hanya Rp8,14 triliun, Senin minggu ini (26/12) lebih kecil lagi (Rp6,4 triliun) dan per penutupan sesi I mencapai Rp4,82 triliun. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE