MARKET NEWS

Intiland (DILD) Lunasi Sukuk Ijarah Tahap II 2022 Senilai Rp250 Miliar

Rahmat Fiansyah 31/08/2025 23:59 WIB

PT Intiland Development Tbk (DILD) melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2022 senilai Rp250 miliar.

PT Intiland Development Tbk (DILD) melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2022 senilai Rp250 miliar. (Foto: Dok. Intiland)

IDXChannel - PT Intiland Development Tbk (DILD) resmi melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2022 senilai Rp250 miliar. Pelunasan ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam memperkuat struktur keuangan.

Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, pembayaran Sukuk Ijarah dilakukan sesuai jadwal jatuh tempo pada 25 Agustus 2025. Sumber dana untuk pelunasan sepenuhnya berasal dari kas internal.

“Kami selalu menjaga kepercayaan investor dan para pemegang Sukuk Ijarah kepada Intiland. Langkah ini kembali menegaskan komitmen kami dalam memberikan nilai tambah kepada para investor dan memenuhi kewajiban pembayaran kepada para pemegang Sukuk Ijarah tepat waktu,” katanya lewat keterangan resmi dikutip Minggu (31/8/2025).

Dia mengatakan, penerbitan Sukuk Ijarah Tahap II Tahun 2022 merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan yang ditempuh perseroan. 

Sebelumnya, pada Desember 2024, perseroan juga telah melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2022 Seri A, senilai Rp125 miliar. Selain kedua Sukuk Ijarah yang telah dilunasi tersebut, perseroan saat ini masih memiliki Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp125 miliar yang jatuh tempo pada 2 Desember 2025. 

"Seiring pelunasan Sukuk Ijarah Seri B ini, maka posisi utang perseroan akan berkurang menjadi sekitar Rp4 triliun," kata Archied.

Pelunasan ini, menurut Archied, menjadi bagian dari strategi utama Intiland dalam menurunkan jumlah utang yang ditargetkan tersisa Rp3,5 triliun di akhir 2025. Langkah ini sekaligus menjadi upaya nyata perseroan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian serta menjaga tata kelola keuangan yang sehat.

"Perseroan berkomitmen untuk selalu mengedepankan praktik tata kelola keuangan yang baik, transparan, dan akuntabel. Dengan fondasi keuangan yang sehat, Perseroan optimistis mampu bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.

Menurut Archied, prospek industri properti ke depan masih cukup menantang. Oleh karena itu, manajemen Intiland cenderung menempuh langkah konservatif dan lebih berhati-hati dalam pengembangan proyek baru, meski tetap mencermati setiap peluang untuk meningkatkan kinerja usaha.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE