Intip Cara Jurnal Pembagian Dividen yang Perlu Diketahui Investor
Jurnal pembagian dividen diperlukan sejumlah investor dalam melakukan perhitungan. Lewat ini pula Anda bisa mengetahui bagaimana langkahnya.
IDXChannel - Jurnal pembagian dividen diperlukan sejumlah investor dalam melakukan perhitungan. Lewat ini pula Anda bisa mengetahui bagaimana langkahnya.
Dividen merupakan bagian dari laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan lewat RUPS. Nantinya jumlah uang yang berasal dari keuntungan akan dibagikan oleh perusahaan kepada sejumlah investor.
Lantas bagaimana jurnal pembagian dividen? Simak rincian yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber.
Definisi Dividen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang saham; sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham dari sebuah perseroan.
Sedangkan menurut Wikipedia, dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang tujuan utama suatu bisnis.
Jenis-Jenis Dividen
Umumnya, dividen terbagi menjadi 5 jenis, yaitu dividen tunai, dividen saham, dividen properti, dividen skrip, dan dividen likuidasi.
1. Dividen Tunai (Cash Dividend)
Sesuai namanya, dividen tunai adalah pembayaran dividen dalam bentuk tunai kepada semua pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki masing-masing anggota.
2. Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen jenis ini dibayarkan oleh perusahaan dengan mengeluarkan saham baru kepada para pemegang saham. Pembayaran ini berdasarkan jumlah saham yang sudah dimiliki investor atau pemegang sahamnya.
Intip Cara Jurnal Pembagian Dividen yang Perlu Diketahui Investor. (FOTO : MNC MEDIA)
3. Dividen Properti (Property Dividend)
Dividen properti dibayarkan dalam bentuk properti kepada para pemegang saham. Properti ini dapat berupa persediaan, aset, kendaraan, dan sebagainya.
Perusahaan akan mencatat properti yang dibagikan sebagai dividen pada nilai pasar wajar karena dapat berbeda dari nilai buku dan kemudian mencatat selisihnya sebagai keuntungan atau kerugian.
4. Dividen Skrip (Script Dividen)
Dividen jenis ini dibayarkan dalam bentuk surat janji utang kepada pemegang saham dengan jangka waktu yang disepakati antara perusahaan dan pemegang saham.
5. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen likuidasi adalah dividen yang mengembalikan modal awal yang dikontribusikan oleh pemegang saham sebagai ekuitas perusahaan. Jenis dividen ini umumnya terjadi saat perusahaan bangkrut atau akan mengakhiri bisnisnya.
Perhitungan Dividen
Sedikit membahas mengenai perhitungan dividen. Pada definisi pembagian dividen, terdapat keterangan bahwa pembagian berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dimiliki. Lalu, bagaimana cara menghitung pembagiannya?
Ada tiga komponen dalam rumus penghitungan dividen, yaitu laba bersih perusahaan, dividend payout ratio (DPR), dan jumlah saham yang beredar (untuk perusahaan yang tidak go public).
Untuk mencari tahu pembagian dividen per saham, harus mencari tahu besaran dividen total perusahaan, dengan rumus sebagai berikut:
Dividen total= Laba bersih x DPR (%)
Kemudian, hitung dividen per saham dengan rumus ini:
Dividen per saham= Total dividen: saham yang beredar
Contoh Perhitungan Pembagian Saham
Suatu perusahaan memiliki saham beredar sebanyak 30.000.000 lembar per saham yang mencetak laba bersih sebesar Rp3.000.000.000. Kebijakan pembagian dividen perusahaan tersebut adalah sebesar 30% dari laba bersih.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka perhitungan dividennya adalah:
Dividen total= Laba bersih x DPR (%)
Dividen total= Rp3.000.000.000 x 30%
Dividen total= Rp900.000.000
Lalu, hitung besaran pembagian dividennya:
Dividen per saham= Laba total: saham yang beredar
Dividen per saham= Rp900.000.000: 30.000.000
Dividen per saham= Rp30/lembar saham
Pencatatan Jurnal Pembagian Dividen
Terjadinya aktivitas pembagian dividen dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal. Pencatatan ini akan disebut sebagai jurnal dividen. Pada pembagian jenis dividen yang umum, yaitu dividen tunai, pencatatan jurnal melibatkan akun kas, laba, dan utang dividen. Mari melihat contoh kasus untuk memahami jurnal dividen.
Contoh kasus:
Pada tanggal 15 Desember 2021, PT JKL memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp150/lembar sebanyak 2000 lembar, yang berarti totalnya sebesar Rp300.000. Lalu pada tanggal 29 Desember 2021, dividen tersebut dibayarkan kepada para pemegang saham.
Bagaimana pencatatan jurnalnya?
Jurnal dividen pada tanggal 15 Desember:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
15 Desember 2021Laba DitahanRp300,000
Utang DividenRp300,000
Jurnal pembagian dividen pada tanggal 29 Desember 2021:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
29 Desember 2021Utang DividenRp300,000
Kas/BankRp300,000
Pencatatan jurnal dividen, akan melibatkan akun kas, utang, dan laba ditahan. Pada saat mengumumkan akan membagikan dividen, laba ditahan ada pada debit sebesar jumlah dividen yag akan dibayarkan, dan utang dividen pada kredit.
Pencatatan jurnal ini tidak boleh terlewatkan karena dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Jika terdapat kesalahan hitung pada laporan keuangan tersebut, tentu akan menyulitkan perusahaan pada beberapa situasi, seperti saat akan melakukan pelaporan pajak.
Karena itu, pastikan untuk mencatat setiap aktivitas keuangan yang terjadi sehingga laporan keuangan tersusun dengan rapi dan sistematis. Ini kemudian dapat mempermudah perusahaan dalam pelaporan pajak maupun untuk kepentingan lainnya.
Itulah penjelasan jurnal pembagian dividen. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)