MARKET NEWS

Intip Gerak ANTM-BRMS Cs saat Harga Emas Pecah Rekor

TIM RISET IDX CHANNEL 16/09/2025 10:15 WIB

Harga saham emiten produsen emas cenderung menguat pada perdagangan Selasa (16/9/2025) seiring logam mulia acuannya menyentuh rekor tertinggi baru.

Intip Gerak ANTM-BRMS Cs saat Harga Emas Pecah Rekor. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga saham emiten produsen emas cenderung menguat pada perdagangan Selasa (16/9/2025) seiring logam mulia acuannya menyentuh rekor tertinggi baru di pasar global.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.02 WIB, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meningkat 2,70 persen ke level Rp570 per unit, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terkerek 1,76 persen menjadi Rp865 per unit, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 1,43 persen.

Kemudian, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendaki 0,79 persen, PT United Tractors Tbk (UNTR) tumbuh 0,19 persen.

Berbeda, saham ARCI dan PSAB masing-masing stagnan.

Harga emas dunia naik ke rekor tertinggi pada Senin (15/9/2025), didorong oleh pelemahan dolar dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).

Investor bersiap menjelang pertemuan penting Federal Reserve (The Fed) pekan ini yang diperkirakan akan menentukan arah kebijakan hingga akhir tahun.

Harga emas spot (XAU/USD) menguat 0,98 persen menjadi USD3.678,79 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.685,39 pada intraday. Sepanjang pekan lalu, emas naik sekitar 1,6 persen.

Indeks dolar AS turun 0,3 persen ke posisi terendah satu pekan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga bergerak turun.

Pasar hampir pasti memperkirakan The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, pemangkasan pertama sejak Desember lalu, meski sebagian masih berharap pemangkasan bisa mencapai 50 basis poin, menurut CME FedWatch Tool.

“Ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 basis poin sudah sepenuhnya diperhitungkan,” ujar Wakil Presiden sekaligus Analis Logam Senior di Zaner Metals, Peter Grant, dikutip Reuters.

Ia menambahkan, mungkin ada satu hingga dua kali pemangkasan lagi sebelum akhir tahun. Grant juga menyebut target kenaikan emas selanjutnya berada di USD3.700, USD3.730, dan USD3.743 dalam jangka pendek.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, sering dianggap sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian. Logam mulia ini cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

The Fed kali ini menghadapi tekanan yang tidak biasa, dengan adanya sengketa kepemimpinan dan desakan Presiden Donald Trump untuk mendapatkan pengaruh lebih besar atas kebijakan.

Senat juga membuka peluang bagi penasihat ekonomi Trump, Stephen Miran, untuk bergabung dengan komite penentu suku bunga tepat waktu sebelum pemungutan suara pada Rabu.

Laporan akhir pekan yang menyebutkan China mungkin melonggarkan aturan impor dan ekspor emas memicu pembelian besar-besaran. Trader logam independen, Tai Wong, mengatakan, baik permintaan resmi maupun swasta dipandang sebagai pendorong utama reli emas

Data pekan lalu menunjukkan harga konsumen AS naik dalam laju tercepat dalam tujuh bulan pada Agustus, sementara data ketenagakerjaan terbaru mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja, sehingga menjaga The Fed tetap pada jalur pemangkasan suku bunga. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE