MARKET NEWS

Intip Gerak Saham BREN di Tengah Guncangan Pasar

TIM RISET IDX CHANNEL 15/06/2024 11:23 WIB

Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat selama pekan ini usai aksi borong oleh taipan Prajogo Pangestu.

Intip Gerak Saham BREN di Tengah Guncangan Pasar. (Foto: Bloomberg)

IDXChannel – Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat selama pekan ini usai aksi borong oleh taipan Prajogo Pangestu menyelamatkan emiten geotermal tersebut dari tekanan jual di pasar saham dalam negeri.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), BREN ditutup di level Rp7.850 per saham, terkoreksi 2,18 persen pada Jumat (14/6) lalu.

Aksi ambil untung (profit taking) tersebut terjadi usai saham BREN selalu ditutup di posisi ARA (untuk papan pemantauan khusus) atau naik 10 persen selama Senin hingga Rabu lalu.

Alhasil, dalam sepekan saham BREN melesat 29,75 persen.

Sejurus dengan itu, BREN—yang notabene emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar kedua saat ini—melawan pergerakan pasar yang secara umum terkoreksi di pekan ini seiring aksi jual investor asing di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran soal kebijakan fiskal RI ke depan.

IHSG terkoreksi cukup dalam sebesar 2,36 persen selama sepekan, usai memerah selama empat hari beruntun.

Pada Jumat (14/6), IHSG ditutup turun tajam 1,42 persen.

Investor asing mencatatkan net sell Rp4,35 triliun di pasar reguler selama 5 hari bursa belakangan, membuat net sell asing sebulan bertambah menjadi Rp10,46 triliun.

Saham bank kakap alias big banks menjadi sasaran jual asing. Saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), misalnya, mencatatkan net sell asing Rp1,7 triliun selama pekan ini, terbesar di antara yang lainnya.

Harga saham BBRI pun merosot 3,91 persen dalam sepekan. Dibandingkan dengan posisi all-time high pada 13 Maret 2024, saham BBRI sudah menukik 35,19 persen.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terkena net sell, yakni sebesar Rp475,9 miliar dalam sepekan. Saham BBCA melemah 1,34 persen dalam periode tersebut.

Demikian pula, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mengalami net sell Rp394,7 miliar yang membuat harga sahamnya merosot tajam 8,37 persen dalam sepekan.

Sebagai informasi, BREN masuk ke papan pemantauan khusus, dan karenanya dikenakan mekanisme perdagangan full call auction (FCA), sejak 29 Mei lalu usai bursa membuka suspensi perdagangan.

Sebenarnya, BREN sudah diumumkan akan masuk ke indeks FTSE pada 27 Mei lalu sebelum pihak FTSE Rusell membatalkan untuk memasukkan emiten tersebut dalam rebalancing Juni pada 4 Juni lalu.

Prajogo Dua Kali Turun Gunung

Sebelumnya, konglomerat Prajogo Pangestu kembali memupuk kepemilikan sahamnya BREN.

Chairman Grup Barito Pacific itu memborong 10 juta saham BREN pada 12 Juni 2024. 

Demikian diumumkan Direktur dan Corporate Secretary BREN Merly dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (12/6).

"Penambahan kepemilikan saham Bapak Prajogo sebesar 10 juta saham yang dilakukan pada 12 Juni 2024," tutur Merly.

Penambahan kepemilikan ini, diakuinya, merupakan penambahan kepemilikan kedua kalinya yang dilakukan dalam rentang waktu dua hari, setelah sebelumnya Prajogo menambah kepemilikan saham BREN pada 10 Juni 2024.

"Bapak Prajogo memiliki kepercayaan kuat terhadap BREN, dan memberikan dukungan kepada manajemen untuk melaksanakan strategi ekspansi dan pengembangan usaha dengan konsisten. Seluruh strategi korporasi ini kami lakukan untuk senantiasa mendukung Indonesia mencapai tujuan net zero emission," kata Merly. 

Pada 10 Juni 2024, Prajogo memborong 37,85 juta saham. 

"Penambahan kepemilikan saham Bapak Prajogo ini merupakan bentuk dari kepercayaan beliau sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak usaha, Star Energy Geothermal, dan Barito Wind Energy," tulis Merly dalam keterangan resminya.

Tidak ada rincian di harga berapa Prajogo membeli saham BREN. Namun, apabila menggunakan harga saham BREN di Rp5.500 per saham saat masih terbenam di zona merah pada Senin (10/6), Prajogo merogoh kocek sekitar Rp208 miliar. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE