Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos?
Sepanjang 2022 hingga 2023, terdapat berbagai emiten yang sahamnya melesat setelah melakukan stock split. Walaupun, ada saham yang merosot pasca stock split.
IDXChannel – Sepanjang 2022 hingga 2023 sejumlah emiten tercatat melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Aksi korporasi tersebut tampaknya tidak selalu berhasil mengerek saham emiten lantaran beberapa malah justru merosot usai stock split.
Tercatat, pada 2022, terdapat sejumlah emiten yang melakukan stock split, termasuk PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), hingga PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Sementara, sepanjang 2023, emiten yang melakukan stock split di antaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Midi Utama Tbk (MIDI), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).
Teranyar, emiten kapal PT Temas Tbk (TMAS) turut melakukan stock split dengan periode cum date pada hari ini, Selasa (23/5).
Berikut Tim Riset IDX Channel merangkum saham yang stock split dari tahun 2022 hingga Mei 2023. (Lihat tabel di bawah ini.)
Kinerja Saham Usai Stock Split
Setelah stock split, saham-saham di atas justru cenderung kinerja saham yang terkontraksi. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi II, Selasa (23/5), saham HRUM terkoreksi paling dalam setelah stock split, yakni ambles hingga 42,26 persen.
Selain itu, saham SMDR juga ikut terkoreksi hingga 19,47 persen, diikuti saham MIDI dan TPIA yang masing-masing merosot sebesar 8,83 persen dan 6,47 persen setelah melakukan aksi stock split. (Lihat grafik di bawah ini.)
Bernasib sama, saham BMRI juga terkontraksi setelah melaksanakan stock split. BEI mencatat, dibanding harga sahamnya setelah stock split, saham BMRI turun 2,13 persen pada sesi II, Selasa (23/5).
Kendati demikian, kinerja saham BYAN justru moncer setelah melakukan stock split. Tercatat, saham BYAN melesat hingga 102,38 persen setelah stock split pada 2 Desember 2022 lalu.
Sedangkan, saham TMAS juga menguat 0,67 persen setelah stock split pada Selasa (23/5). Bahkan, saham emiten kapal ini sempat menguat 6,04 persen menjadi Rp316/saham pada Selasa (23/5) pukul 09.21 WIB.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait emiten yang melakukan stock split selama periode 2022-2023.
PT Temas Tbk (TMAS)
TMAS merupakan emiten pelayaran yang melakukan stock split dengan periode cum date pada Senin (22/5). Sementara, periode ex-date stock split emiten ini jatuh pada Selasa (23/5).
Melansir keterangan resmi perusahaan, setiap 1 (satu) lembar saham lama dengan nilai nominal Rp25,- per saham akan ditukarkan dengan 10 (sepuluh) lembar saham baru dengan nilai Rp 2,5,- per saham.
Adapun, bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pelaksanaan perubahan nilai nominal saham akan dilaksanakan berdasarkan saldo Rekening Efek pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/5).
Selanjutnya pada Rabu (24/5), saham hasil pelaksanaan stock split akan didistribusikan melalui Sub Rekening Efek Pemegang Saham di KSEI.
"Bagi para Pemegang Saham yang sahamnya dalam Perseroan belum masuk dalam penitipan kolektif KSEI, permohonan perubahan nilai nominal saham dapat dilakukan mulai tanggal 24 Mei 2023," tulis manajemen TMAS.
Sebelum melaksanakan stock split, saham TMAS diperdagangkan pada Rp2.980/saham. Sedangkan, setelah stock split, pada sesi II, Selasa (23/5), saham emiten ini diperdagangkan di Rp300/saham.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Emiten selanjutnya, yaitu BMRI yang turut melakukan stock split dengan rasio 1:4. Adapun aksi korporasi tersebut dilaksankan pada 4 April 2023 dengan periode cum-date yang jatuh pada 3 April 2023.
Tercatat, BMRI melakukan stock split dengan rasio 1:2. Setelah stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp125/saham dengan jumlah saham yang beredar menjadi 93,33 miliar saham.
Di samping itu, harga sahamnya sebelum stock split yakni pada 3 April 2023 ditutup di Rp10.526/saham. Sedangkan, setelah aksi korporasi tersebut, saham BMRI pada 4 April 2023 menjadi Rp5.200/saham.
PT Midi Utama Tbk (MIDI)
MIDI juga menjadi emiten yang melakukan stock split di tahun 2023. Tercatat, MIDI melaksanakan stock split dengan rasio sebesar 1:10 sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023 lalu.
Adapun, dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui untuk melakukan stock split dari nilai nominal saham sebesar Rp100/saham menjadi Rp10/saham.
Dari aksi stock split tersebut, saham MIDI bertambah menjadi 28,82 miliar saham dari 2,88 miliar saham.
Sebelumnya, harga saham MIDI sebelum stock split sebesar Rp4.190/saham. Kemudian, setelah stock split yang dilaksankan pada 3 Maret 2023, harga sahamnya menjadi Rp422/saham.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Kemudian, SMDR juga turut melakukan stock split yang dilaksanakan pada 31 Januari 2023. Tercatat, pada periode tersebut, SMDR melaksanakan stock split dengan nilai nominal dari Rp25/saham menjadi Rp5/saham. Sedangkan, rasio stock split dari SMDR sebesar 1:5.
Adapun, harga saham SMDR sebelum stock split, yaitu pada 30 Januari 2023 mencapai Rp2.260/saham. Sementara, harga sahamnya setelah stock split menjadi Rp434/saham.
PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
BYAN melaksanakan stock split pada 2 Desember 2022 dengan rasio stock split sebesar 1:10. Artinya, setiap 1 nominal saham akan dipecah menjadi 10. Dalam hal ini, nilai nominal BYAN yang sebelumnya tercatat sebesar Rp100 per saham dipecah menjadi Rp10 per saham.
Adapun, harga saham BYAN setelah stock split menjadi Rp11.325 per saham dari sebelumnya Rp94.500 dengan jumlah saham beredar mencapai 33,33 miliar.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Menyusul BYAN, saham TPIA juga melesat pada saat stock split. Tercatat, TPIA melaksanakan stock split pada 23 Agustus 2022.
Pada aksi korporasi tersebut, TPIA melaksanakan stock split dengan rasio sebesar 1:4. Adapun, nilai nominalnya dari Rp200/saham menjadi Rp50/saham.
Sementara, harga saham emiten ini sebelum stock split mencapai Rp9.025/saham. Sedangkan, pasca stock split, harga sahamnya menjadi Rp2.410/saham.
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Terakhir, HRUM turut menjadi emiten yang melakukan stock split pada tahun 2022. Tercatat, HRUM melakukan stock split dengan rasio 1:5 yang disetujui oleh pemegang sahamnya pada RUPLSB yang dilaksanakan pada 11 Mei 2022 lalu.
Dalam aksi stock split yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022, HRUM melakukan pemecahan nominal saham dari Rp100/saham menjadi Rp20/saham.
Tercatat, pada periode cum-date nya, yakni 31 Mei 2022, saham HRUM sebelum stock split mencapai Rp11.875/saham. Sedangkan, setelah stock split, harga sahamnya menjadi Rp2.310/saham.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.