MARKET NEWS

Intip Peluang IHSG Pasca Pengumuman Suku Bunga AS

Anggie Ariesta 03/11/2022 09:54 WIB

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy punya rekoemndasi saham untuk kamu yang ingin cuan.

Intip Peluang IHSG Pasca Pengumuman Suku Bunga AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Keputusan bank sentral Amerika Serikat yang awalnya akan dijeda terlebih dahulu, ternyata rilis dari data pertumbuhan ekonomi pada pekan lalu tumbuh diatas 2%. Bergerak positif, banyak pihak menilai AS sudah bebas dari jurang resesi namun suku bunga tetap naik 75 basis poin.

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, pertumbuhan ekonomi Amerika memang meningkat secara quarter to quarter karena di kuartal sebelumnya mengalami penurunan, namun secara year on year belum pernah mengalami penurunan alias masih tumbuh positif.

"Jadi ini mungkin yang menjadi suatu pertimbangan The Fed juga semalam masih menaikkan suku bunganya 75 basis poin karena dianggap tekanannya belum cukup tinggi dari segi misalnya data ketenagakerjaan," jelas Robertus dalam Power Breakfast IDX, Kamis (3/11/2022).

Menurut dia, The Fed masih berpatokan untuk menurunkan nilai inflasi sampai ke 2% lagi, dimana hari ini masih cukup jauh dan akan segera diumumkan yang masih di kisaran 7-8% secara yoy.

Adapun yang menekan pergerakan pasar selain tingkat suku bunga, lanjut Robertus, ketua The Fed mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan kita berhenti dulu untuk menaikkan suku bunga.

"Tapi kedepannya bakal ada kenaikan suku bunga meskipun dengan tingkat kenaikan yang tidak agresif 20-25 basis poin, tapi intinya masih akan ada kenaikan yang memberatkan pasar juga IHSG," tegas Robertus.

Sehingga, investor dapat mengantisipasi hal tersebut berdasarkan pergerakan bank sentral negara lain. Menurut dia ini akan menjadi salah satu tren di bank sentral dunia lain termasuk Indonesia.

Bahkan, Robertus menilai bahwa inflasi Indonesia semakin menurun. Tak hanya itu, suku bunga di tahun 2023 juga lebih rendah dari yang sekarang.

Sampai dengan akhir tahun, Robertus berharap masih bisa dipertahankan, jika menyesuaikan dengan tingkat suku bunga global, mungkin penguatan mata uang dollar AS, tidak menutup kemungkinan BI menaikkan suku bunga lagi.

Bagi kreditur perbankan memang makin cuan, tapi bagi debitur dampaknya tidak kredibel karena tidak semata-semata kenaikan mata uang saja.

Untuk sektor sendiri, seiring dengan inflasi yang sudah melandai, sektor properti masih ada insentif yang disubsidi sehingga masih cukup nyaman.

Pasca pengumuman suku bunga The Fed, IHSG arahnya mungkin tidak bisa melawan sejalan dengan bursa regional. Menurut Robertus, memang November menjadi bulan banyak merahnya untuk IHSG dan menjadi kesempatan untuk akumulasi jangka pendek. Untuk jangka panjang, ini menjadi peluang karena inflasi dan suku bunga semakin rendah.

Saham-saham pilihan Henan Putihrai yang jadi rekomendasi antara lain:

TLKM 4150 - 4350 BUY


BBRI 4450 - 4700 BUY


ADRO 3650 - 3800 BUY


ASII 6350 - 6550 BUY

(SLF)

SHARE