Intip Portofolio Super Investor Warren Buffett di Awal 2023, Mana Paling Menarik?
Mengutip Forbes, portofolio saham Berkshire pada akhir kuartal keempat 2022 memiliki nilai pasar sekitar USD299 miliar.
IDXChannel - Warren Buffett seperti yang dikenal dunia adalah salah satu investor terbaik dan paling berpengaruh dalam sejarah. Selain menjadi investor paling kaya, ia juga merupakan CEO Berkshire Hathaway Inc.
Mengutip Forbes, portofolio saham Berkshire pada akhir kuartal keempat 2022 memiliki nilai pasar sekitar USD299 miliar, naik sekitar USD3 miliar dari akhir kuartal ketiga tahun yang sama yang tersebar di 49 saham.
Setelah meraih kesuksesan, model investasi Buffettt selalu transparan dan lugas. Portofolio Warren Buffett mencakup saham dari perusahaan top di seluruh dunia di antaranya Apple, Bank of America, Chevron, dan Coca-Cola.
Buffettt dikenal dengan filosofi investasi jangka panjangnya, tetapi dia tidak akan mundur untuk mengambil risiko yang signifikan untuk menambahkan saham baru ke dalam portofolionya.
Di awal 2022, dia dan timnya membuat langkah berani dengan memasang taruhan besar pada Chevron Corp. Keputusan Buffett yang menunjukkan keyakinannya pada prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan membuahkan hasil tatkala Chevron memperoleh pendapatan jumbo pada 2022 akibat melambungnya harga minyak.
Portofolio Sang Oracle of Omaha Jelang 2023
Saham Buffett terkenal kurang terdiversifikasi. Posisi Apple mencapai hampir 40% dari portofolio. Saham Berkshire juga terkonsentrasi di hanya empat dari 11 sektor ekonomi yakni teknologi, energi, keuangan, dan bahan pokok konsumen.
Namun, Buffettt memang terkenal menentang praktik diversifikasi saham. Dalam prinsipnya, diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan. Menurutnya, diversifikasi membatasi efek negatif dari keputusan yang buruk. Tapi diversifikasi juga membatasi keuntungan dari keputusan investasi yang baik.
Pada kuartal empat tahun lalu, Buffett juga menjual 51 juta saham pembuat chip canggih Taiwan Semiconductor (TSM).
Charlie Munger, rekan sejawat Buffett di Berkshire menggambarkan bisnis semikonduktor sebagai bisnis yang aneh dan sulit, karena memerlukan investasi modal yang signifikan dan berkelanjutan.
Munger juga mereferensikan naik turunnya saham Intel yang menunjukkan bahwa posisi terdepan dalam semikonduktor bisa rapuh.
TSM memang melewatkan ekspektasi pendapatan konsensus pada kuartal keempat dan memangkas belanja modalnya sebesar 10% sepanjang 2022. Kemungkinan, ketidakpastian iklim bisnis dan model bisnis ini menyebabkan Berkshire mengambil langkah jual.
Di sisi lain, sang Oracle of Omaha mengejutkan dunia investasi dengan mengeluarkan Wells Fargo & Corporation dari daftar saham andalan Buffett. Padahal, saham ini telah bersama Berkshire Hathaway selama lebih dari tiga dekade sejak 1989.
Keluarnya Wells Fargo & Corporation yang tak terduga ini menunjukkan pendekatan berani Buffettt untuk memutuskan hubungan jangka panjang. Hal ini karena kepemilikan yang tidak lagi sejalan dengan tujuan investasinya.
Buffettt juga melepaskan 91% kepemilikan di saham Bankorp AS (USB) dan 59% saham Bank of New York Mellon (BK). Namun, bukan berarti Buffett kecewa dengan industri keuangan. Buffettt masih memegang posisi yang cukup besar di Bank of America (BAC) dan American Express (AMX).
Paramount Global (PARA) dan Louisiana Pacific (LPX) adalah pilihan baru dalam portofolio Buffett tahun lalu. Buffettt pertama kali membeli Paramount pada kuartal pertama 2022 dan Louisiana Pacific pada kuartal ketiga 2022. Buffett juga masih meningkatkan investasinya di Apple Inc.
Paramount Global paling diuntungkan dari pembelian Berkshire, dengan jumlah 2,4 juta saham senilai lebih dari USD40 juta pada 31 Desember lalu. Saham Paramount juga sempat kehilangan nilai pasar pada periode tersebut mencapai USD156 juta. (ADF)