MARKET NEWS

Intip Potensi Tambang Emas Milik Merdeka Gold (EMAS)

Rahmat Fiansyah 08/09/2025 13:23 WIB

PT Merdeka Gold Resources Tbk atau MGR (EMAS) resmi menggelar penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

PT Merdeka Gold Resources Tbk atau MGR (EMAS) resmi menggelar penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO). (Foto: Dok. MDKA)

IDXChannel - PT Merdeka Gold Resources Tbk atau MGR (EMAS) resmi menggelar penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Perseroan merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang bergerak di sektor pertambangan emas.

MGR Group memiliki tambang emas lewat PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) seluas 100 hektare (ha) di Kabupaten Pohuwatu dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) yang berstatus Kontrak Karya (KK) dengan luas 14.507 ha yang tersebar di Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah), Kabupaten Pohuwatu dan Gorontalo (Gorontalo), dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Sulawesi Utara).

Dalam prospektus IPO yang diterbitkan Senin (8/9/2025), MGR memiliki rencana penggabungan yang disebut Proyek Emas Pani (Pani Gold Project) dengan sumber daya mineral 292,4 juta ton bijih yang mengandung 7 juta ounce emas dengan kadar 0,75 gram/ton. Adapun cadangan bijih tercatat 77,5 juta ton yang mengandung 1,9 juta ounce emas pada kadar 0,78 gram/ton. Umur tambang diperkirakan hingga 2041.

Manajemen MGR mengatakan, Proyek Emas Pani akan menjadi tambang yang dapat dioperasikan selama beberapa dekade ke depan dengan kapasitas pemrosesan dapat mencapai 19 juta ton per tahun. 

"Produksi emas pada puncaknya di tahun 2033 diperkirakan mencapai 500.000 ounce per tahun, yang memposisikan Proyek Emas Pani sebagai salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik," kata manajemen dalam prospektus.

MGR akan mengoperasikan fasilitas pengolahan bijih dengan metode heap leach berkapasitas 7 juta ton per tahun dengan produksi emas hingga 145 ribu ounce emas per tahun.

Manajemen memperkirakan sumber daya Proyek Emas berpotensi terus bertambah di masa depan. Hal ini karena tambang terbuka sehingga memungkinkan pengeboran berkelanjutan.

Dari sisi biaya, Proyek Emas Pani akan menjadi tambang dengan biaya operasi rendah, dengan estimasi cash cost di bawah USD800 per ounce dan All-in Sustaining Cost (AISC) di bawah USD900 per ounce.

"Posisi biaya ini menempatkan Proyek Emas Pani di kuartil teratas dari kelompok tambang dengan biaya terendah secara global. Seiring peningkatan volume produksi, biaya operasional diperkirakan semakin menurun, memperkuat daya saing proyek dalam jangka panjang," ujar manajemen MGR.

Dari sisi operasional, fasilitas pengolahan heap leach terus dikebut dengan progres 67 persen per 30 Juni 2025 dengan target commissioning Desember 2025. Sejumlah proyek di area tambang juga tengah dikerjakan seperti primary crusher, fasilitas Adsorption Desorption Recovery, hingga pembangunan jalan tambang.

Perseroan juga memiliki sumber pendanaan memadai, termasuk dari internal lewat Grup Saratoga, Provident, dan Thohir. Ketiga grup ini menjadi sponsor utama MGR yang memiliki pengalaman dan mengembangkan bisnis di Indonesia.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE