Intip Prospek dan Pilihan Reksa Dana yang Bakal Cuan di Semester II-2023
Simak prospek dan pilihan reksa dana yang menarik dari analis di semester II-2023, biar tetap cuan.
IDXChannel - Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang paling pas untuk diversifikasi. Investor dapat memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing.
Buat kamu pemula yang ingin investasi reksa dana, tidak ada kata terlambat meski saat ini suku bunga The Fed masih tinggi, pun dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BEI).
Namun demikian, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih positif 0,14 persen secara year to date (ytd) atau sejak awal 2023 hingga saat ini. Ditambah dengan ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas 5 persen atau tepatnya 5,17 persen (yoy).
Intip prospek dan pilihan reksa dana yang menarik dari analis di semester II-2023:
Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto memproyeksikan, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan memangkas suku bunga acuannya di tahun depan setelah inflasi di Negeri Paman Sam lebih terkendali.
"Jadi tidak terlalu masalah. Volatilitas dalam jangka pendek justru jadi kesempatan untuk masuk (ke reksa dana)," kata dia saat dihubungi idxchannel.com, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Rudiyanto menilai, apabila sudah ada diskusi mengenai penurunan suku bunga AS, maka seluruh jenis reksa dana bisa bangkit atau menarik di semester II-2023.
"Jika sudah ada diskusi suku bunga AS turun, semua reksa dana bisa naik, dan sebaliknya. Diskusi suku bunga turun, tidak berarti harus sudah turun. Pernyataan The Fed bisa berubah dari bulan ke bulan," terangnya.
Menurut dia, kondisi kenaikan suku bunga di AS dapat memengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap tahun ini.
"Jadi penggerak utamanya memang di kebijakan suku bunga AS. Tidak harus segera turun, tapi paling tidak ada kejelasan maksimal di berapa dan peluang turun itu sudah menjadi sentimen positif," jelas Rudiyanto.
Reksa Dana Saham Bisa Cuan di Semester II-2023
Dihubungi terpisah, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani berpendapat, untuk melihat kinerja reksa dana, investor bisa melihat kinerja asset underlying-nya.
"Kalau kita lihat acuan kinerja reksa dana untuk masing-masing instrumen, seperti Infovesta Equity Fund Index untuk reksa dana saham, Infovesta Government Bond Index untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) berbasis SUN, dan lainnya, kita lihat kinerja reksa dana terbaik secara year to date adalah kinerja RDPT berdasarkan kinerja Infovesta Fixed Income Fund Index," paparnya.
"Sedangkan kinerja reksa dana saham mengalami return rendah sebesar minus 0,18% berdasarkan Infovesta Equity Fund Index," Arjun menambahkan.
Menurutnya, hal ini masuk akal karena underlying sahamnya secara umum mengalami tekanan selama tahun ini, di mana IHSG turun, sedangkan obligasi mengalami kinerja yang positif.
Arjun memperkirakan, reksa dana saham akan kembali bangkit pada semester II-2023 atau di sisa tahun ini. Pasalnya, ditopang dengan kondisi ekonomi Indonesia yang stabil.
"Menurut saya reksa dana saham bisa mengalami kinerja yang lebih baik di semester ini dibandingkan semester yang lalu karena kondisi ekonomi yang bagus, earnings potential yang tinggi, serta valuasi yang cukup menarik (undervalued) dibandingkan dengan pasar saham peer group-nya," imbuh Arjun.
(FAY)