Intip Proyeksi Kinerja Wall Street Tahun Depan
Para ahli strategi memperkirakan prospek pasar saham khususnya Wall Street pada 2023 mendatang masih positif.
IDXChannel - Para ahli strategi memperkirakan prospek pasar saham khususnya Wall Street pada 2023 mendatang masih positif. Prediksi ini dengan menelaah riwayat pasar saham dalam beberapa waktu ke belakang.
Melansir analisis Sam Ro melalui TKer.co, Senin (10/10/2022) pasar saham Wall Street pada awal Oktober lalu sempat melonjak 5,7% meski hal itu tak bertahan lama.
Indeks saham S&P 500 ditutup senilai 3.639.66 yakni naik 1,5% dibandingkan dengan harga penutupan pada akhir September lalu senilai 3.585.62 yang merupakan nilai terendah di tahun 2022 ini.
Pada 2021 lalu, ahli strategi menargetkan perdagangan S&P 500 pada tahun 2022 sekitar 4.400 hingga 5.300. Saat itu, pengembalian satu tahun berkisar -3% hingga +17%.
Melihat riwayat tersebut, maka ahli strategi kembali memperkirakan kinerja saham S&P 500 pada tahun 2023. Berikut perkiraan pasar saham Wall Street 2023;
- Ekonomi Modal: 3.800 (per 10/7/22)
- Morgan Stanley: 3.900*, $219 EPS (per 10/3/22) *Ini target Juni 2023.
- Citi: 3.900, USD215 EPS (per 10/3/22 melalui Investing.com)
- HSBC: 4,000, USD225 EPS (per 10/4/22)
- Goldman Sachs: 4,000, USD234 EPS (per 10/4/22)
- Credit Suisse: 4.050, USD230 EPS (per 10/3/22)
- UBS: 4.200, USD235 EPS (per 10/3/22)
Sementara ketika perdagangan September ditutup, menyiratkan target pengembalian 4% hingga 15% pada akhir tahun 2023. Secara makro, kinerja pasar saham tak lepas dari berbagai faktor variabel yang mendukungnya, sehingga setidaknya ada beberapa poin yang dapat ditinjau kembali.
Penurunan jumlah pengangguran di AS menurun menurut laporan BLS pada Jumat lalu. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% pada September dari 3,7% pada Agustus, perusahaan AS telah menambahkan sekitar 263.000 pekerjaan pada bulan September.
Penghasilan per jam rata-rata juga naik sebesar 0,30% di bulan September dari sebelumnya 0,28% di bulan Agustus. Namun, kenaikan tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 0,50%
Pertumbuhan pekerjaan sedang mendingin dan lowongan pekerjaan turun, sesuatu yang Federal Reserve harapkan dalam upayanya untuk mengendalikan inflasi dengan mendinginkan pertumbuhan upah.
Namun, pasar tenaga kerja juga cukup kuat karena tingkat pengangguran dan tingkat PHK mendekati rekor terendah. Resiko resesi juga diperkirakan akan terus meningkat sehingga para analis akan terus memangkas perkiraan pendapatan mereka.
(DES)