Investor! Bank Milik Miliarder Anthony Salim Mau Rights Issue 2 Miliar Saham
PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mendapat restu pemegang saham untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
IDXChannel - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mendapat restu pemegang saham untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dilansir dari Okezone, Persetujuan rights issue disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini.
Bank Ina yang dimiliki miliarder Anthony Salim ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah PUT III dengan nominal Rp100 setiap saham.
Direktur Utama BINA, Daniel Budirahayu, mengatakan, saat ini secara finansial Bank Ina Perdana tidak memerlukan penambahan modal. Namun, merujuk pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana modal bank di 2021 minimal Rp2 miliar, maka BINA gelar rights issue.
"Minimal Rp1 triliun. Rights issue-nya kurang lebih nilainya Rp1 triliun. Secara finansial belum diperlukan untuk menambah modal. Tetapi karena itu syarat dari OJK bahwa 2021 modal bank minimal harus Rp2 triliun, jadi kami mau enggak mau harus rights issue,” kata dia dalam paparan publik, Rabu (16/6/2021).
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Ina menyepakati tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2020.
Tercatat, laba bersih Bank Ina Rp19,38 miliar pada 202 akan dialokasikan untuk dana cadangan umum sebesar Rp3,87 miliar. Sisanya sebesar Rp15,57 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan.
"Dengan demikian tidak memberikan dividen untuk tahun buku 2020,” ujarnya. (TYO)