Investor Belum Puas Jual, Saham ASHA Kena ARB 12 Hari Beruntun
Harga saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% dan menjadi top losers hari ini, Selasa (28/6).
IDXChannel – Harga saham emiten perikanan PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7% dan menjadi top losers hari ini, Selasa (28/6/2022). Dus, saham ASHA sudah menyentuh ARB selama 12 hari beruntun.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ASHA ambles 6,94% ke Rp161/saham dengan nilai transaksi Rp16,98 miliar dan volume perdagangan 104,58 juta.
Selama sepekan, saham ASHA sudah ambles 29,39%. Adapun, sejak terkena ARB pada 13 Juni lalu, harga saham ASHA sudah merosot tajam sebesar 56,72%.
Sebenarnya, saham ASHA sendiri sudah melemah selama 13 hari beruntun, termasuk koreksi 1,06% pada 10 Juni.
Sebelumnya, pada 6, 7, dan 8 Juni, saham ini juga sempat mengalami ARB beruntun.
ARB yang ‘berjilid-jilid’ ini terjadi setelah saham ASHA sempat melambung tinggi usai resmi melantai di bursa pada 27 Mei 2022.
Dengan harga penawaran saham perdana (IPO) sebesar Rp100/saham, harga saham ASHA sempat meroket ke Rp380/saham pada penutupan 3 Juni.
Itu berarti per 3 Juni, harga saham ASHA sempat meroket 280% dari harga IPO.
Sementara, setelah mengalami rentetan ARB, per hari ini, kenaikan saham ASHA tinimbang harga IPO menyusut drastis menjadi ‘hanya’ sebesar 61%.
Merujuk pada prospektus yang diterbitkan di laman e-ipo, ASHA bergerak dalam bisnis perikanan, pengolahan ikan, pertambakan, galangan kapal, hasil ikan laut, serta memperdagangkan hasil tersebut khususnya untuk komoditas ekspor.
Produk bahan baku perikanan ASHA berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga pembelian dari supplier atau pihak ketiga.
Pada IPO lalu, ASHA menawarkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham baru atau 25% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp100/saham.
Dengan harga penawaran tersebut, ASHA mengantongi dana sebesar Rp125 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.