Investor FOMO Gigit Jari, Saham PTBA ARB saat Ex Date, Awas Turun Lagi
Saham emiten batu bara BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen di awal perdagangan Senin (26/6).
IDXChannel – Saham emiten batu bara BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 15 persen di awal perdagangan Senin (26/6). Investor melepas saham tersebut seiring memasuki masa ex date dividen hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.02 WIB, saham PTBA ambles 14,86 persen ke Rp3.150 per saham.
Terdapat antrean jual sebanyak 3.397.247 lot di harga ARB atau setara dengan Rp1,07 triliun.
Nilai transaksi mencapai Rp8,52 miliar dan volume perdagangan 2,71 juta.
Dengan ini, saham PTBA turun dalam 3 hari terakhir, termasuk sejak cum date (batas terakhir investor berhak mendapatkan dividen) pada Jumat (23/6) pekan lalu.
Dengan dividen Rp1.094,05 per saham, imbal hasil (dividend yield) PTBA memang jumbo, mencapai 29,57% apabila mengacu pada harga saat cum date di Rp3.700 per saham.
Penurunan ini membuat investor yang tergiur (FOMO) membeli saham PTBA saat cum date mengalami jebakan dividen (dividend trap), yakni ketika suatu saham tampak menggiurkan dengan dividend yield tinggi tetapi harganya ambles pasca cum-date (saat ex date).
Biasanya, penurunan harga saham usai cum date cenderung sebesar yield dividennya. Apabila hal tersebut terjadi, masih ada potensi penurunan signifikan untuk PTBA di perdagangan selanjutnya.
Secara teknikal, apabila saham PTBA akan menutup gap up (celah kosong akibat lonjakan saham tiba-tiba) yang terbentuk saat pengumuman dividen, saham tersebut akan menguji level terdekat di Rp3.670 – Rp3.640
Sebagai informasi, PTBA membagikan laba bersih sebesar Rp12,56 triliun atau 100% dari laba bersih perseroan tahun 2022 lalu. Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp1.094 per saham.
Sepanjang 2022 lalu, PTBA membukukan pertumbuhan laba bersih di sepanjang 2022 lalu. Perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp12,56 triliun, naik 58,90% dari raihan tahun 2021 lalu yang sebesar Rp7,90 triliun.
Pendapatan PTBA juga tumbuh 45,75% menjadi Rp42,64 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp29,26 triliun. Secara rinci, pendapatan segmen batu bara tercatat sebesar Rp42,09 triliun dan pendapatan lainnya sebesar Rp3,41 triliun. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.