Investor Lagi Doyan Koleksi Saham GGRM-HMSP Cs, Valuasi Sudah Murah?
Saham emiten rokok melesat sepanjang awal tahun 2023, bagaimana kinerja jangka panjang hingga valuasinya?
IDXChannel – Saham emiten-emiten rokok mencatatkan kinerja apik sepanjang awal tahun 2023 kendati kinerjanya dalam jangka panjang masih ‘nyungsep’.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/2) pukul 11.05 WIB, saham emiten rokok kembali menghijau pada pagi ini.
Adapun, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terkerek hingga 5,13 persen ke level Rp1.025/saham.
Sedangkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga terapresiasi masing-masing sebesar 3,04 persen dan 0,60 persen.
Di samping itu, kinerja saham emiten-emiten tersebut sepanjang tahun 2023 juga masih terkerek.
Sebagai contoh, kinerja saham GGRM secara year to date (YTD) melesat hingga 30 persen. Sementara raksasa rokok lainnya, HMSP juga mencatatkan kinerja saham yang naik sepanjang 2023, yakni mencapai 20,83 persen.
Adapun, kinerja saham WIIM turut melambung hingga 31,75 persen secara YTD mengungguli kedua raksasa rokok tersebut.
Kendati mencatatkan kinerja saham yang terkerek di awal tahun 2023, investor yang berinvestasi jangka panjang pada emiten-emiten rokok ini masih merugi.
BEI mencatat, saham GGRM masih terkontraksi di minus 27,04 persen dalam setahun terakhir. Sementara, dalam tiga tahun belakangan, sahamnya juga masih ambruk hingga 54,96 persen.
Bernasib sama, saham HMSP juga masih ambles hingga 49,25 persen selama tiga tahun terakhir.
Di sapmping itu, secara valuasi, saham emiten-emiten rokok tersebut tergolong mahal bila dibanding angka rule of thumb.
Menurut data BEI pada Rabu (1/2), valuasi HMSP menurut angka price to earnings ratio (PER) berada di 18,24 kali. Sedangkan rasio price to book value (PBV) dari emiten ini mencapai 4,46 kali. (Lihat tabel di bawah ini.)
Asal tahu saja, secara rule of thumb, rasio PER dari suatu emiten dianggap murah bila berada di bawah angka 10 kali. Sementara, dari segi PBV bila rasionya berada di bawah angka 1 kali juga tergolong murah.
Selain HMSP, rasio PER dari GGRM juga termasuk mahal karena mencapai 22,62 kali. Kendati demikian, rasio PBV dari GGRM masih murah karena berada di 0,80 kali.
Sedangkan, untuk WIIM, secara rasio PER masih murah dibanding rule of thumb maupun emiten-emiten di atas, yakni di angka 7,67 kali.
Meski demikian, PBV dari WIIM sebesar 1,22 kali, artinya tergolong mahal karena angkanya di atas rule of thumb.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.