MARKET NEWS

Investor Makin Resah, Saham First Republic Bank Ambruk 67 Persen

Desi Angriani 13/03/2023 21:53 WIB

Saham First Republic Bank (FRC.N) jatuh 67 persen meskipun bank swasta Amerika Serikat itu memastikan memiliki USD70 miliar untuk menjaga likuiditasnya.

Investor Makin Resah, Saham First Republic Bank Ambruk 67 Persen (Foto:

IDXChannel - Saham First Republic Bank (FRC.N) jatuh 67 persen meskipun bank swasta Amerika Serikat itu memastikan memiliki USD70 miliar untuk menjaga likuiditasnya.

Melansir Bloomberg, Senin (13/3/2023), likuiditas tersebut gagal menenangkan hati para investor lantaran kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank semakin panas. 

Perdagangan saham dihentikan setelah penurunan, yang dipercepat meskipun ada pernyataan dari bank Minggu malam bahwa mereka memiliki lebih dari USD70 miliar likuiditas yang tidak terpakai untuk mendanai operasi dari perjanjian yang mencakup Federal Reserve dan JPMorgan Chase & Co.

"Kapasitas pinjaman tambahan dari Federal Reserve, melanjutkan akses ke pendanaan melalui Federal Home Loan Bank, dan kemampuan untuk mengakses pembiayaan tambahan melalui JPMorgan Chase & Co. meningkatkan, mendiversifikasi, dan semakin memperkuat profil likuiditas First Republic yang ada," kata bank tersebut.

Saham bank Eropa merosot meskipun analisdi Deutsche Bank AG dan Citigroup Inc mengatakan krisis SVB tidak banyak berpengaruh pada prospek pemberi pinjaman.

Lebih banyak likuiditas tersedia melalui fasilitas pinjaman baru Fed, menurut pernyataan First Republic. Regulator keuangan Jerman BaFin mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah membekukan cabang SVB di negara tersebut. 

Silicon Valley Bank Cabang Jerman tidak akan diizinkan untuk menjual aset atau melakukan pembayaran karena berisiko tidak dapat memenuhi komitmen kepada kreditur, 

Saham di Credit Suisse Group AG anjlok 15% pada Senin pagi, tanpa ada bukti yang jelas terkait dengan krisis SVB. Pemberi pinjaman Swiss yang bermasalah berada di tengah-tengah perombakan yang rumit dan telah berjuang untuk mempertahankan uang klien di tengah kekhawatiran akan kembalinya profitabilitas.

(DES)

SHARE