Investor, Simak 5 Cara Mengurus Portofolio Multi Aset untuk Maksimalkan Keuntungan
Mengelola portofolio multi aset adalah strategi investasi yang populer untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
IDXChannel - Mengelola portofolio multi aset adalah strategi investasi yang populer untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Dalam dunia investasi yang dinamis, menyebar dana ke berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, emas, properti, dan aset digital dapat memberikan kestabilan finansial jangka panjang.
Apa Itu Portofolio Multi Aset?
Portofolio multi aset adalah kumpulan investasi yang terdiri dari berbagai jenis instrumen keuangan. Tujuannya adalah untuk diversifikasi risiko jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, aset lain mungkin tetap stabil atau bahkan naik.
Jenis aset yang umum dalam portofolio multi asset, seperti:
- Saham: Potensi pertumbuhan tinggi namun volatil.
- Obligasi: Lebih stabil, cocok untuk pendapatan tetap.
- Emas atau logam mulia: Aset lindung nilai saat inflasi.
- Reksa dana atau ETF: Diversifikasi instan.
- Properti: Aset riil yang bisa memberikan passive income.
5 Cara Mengurus Portofolio Multi Aset Secara Efektif
Mengutip berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa cara mengurus portofolio multi asset yang bisa Anda cermati:
1. Tentukan Tujuan dan Profil Risiko
Sebelum menyusun portofolio, tentukan:
- Tujuan keuangan (misal: dana pensiun, dana pendidikan).
- Jangka waktu investasi.
- Tingkat toleransi risiko.
Investor konservatif mungkin lebih banyak menaruh dana di obligasi dan emas. Sementara investor agresif bisa lebih fokus pada saham dan aset digital.
2. Lakukan Diversifikasi Secara Cerdas
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Alokasikan aset berdasarkan prinsip asset allocation, seperti 60 persen saham, 30 persen obligasi, 10 persen emas (untuk investor moderat), dan gunakan reksa dana campuran jika ingin praktis. Pastikan diversifikasi tidak hanya antar aset, tapi juga dalam satu kelas asset.
3. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Portofolio harus dievaluasi setiap 3 hingga 6 bulan. Gunakan tools seperti Google Sheets, aplikasi investasi, atau software portfolio tracker untuk membantu pemantauan.
4. Rebalancing Portofolio
Seiring waktu, nilai aset bisa berubah, mengganggu keseimbangan awal. Rebalancing adalah proses mengembalikan alokasi aset ke proporsi awal. Contoh, jika saham naik dan menjadi 70 persen dari portofolio, jual sebagian dan pindahkan ke obligasi atau emas.
5. Perhatikan Biaya dan Pajak
- Pilih produk investasi dengan biaya rendah (misalnya ETF vs reksa dana aktif).
- Pahami kewajiban pajak dari masing-masing aset, seperti pajak dividen, capital gain, dan pajak sewa jika punya properti.
Mengurus portofolio multi aset membutuhkan kedisiplinan, pemahaman pasar, dan strategi jangka panjang. Dengan melakukan diversifikasi, memantau secara berkala, dan melakukan rebalancing, Anda dapat mengoptimalkan potensi keuntungan sambil meminimalkan risiko. Mulailah dari tujuan keuangan yang jelas dan sesuaikan strategi dengan profil risiko Anda.
(Shifa Nurhaliza Putri)