Investor Wait and See Laporan Keuangan, Wall Street Dibuka Beragam
Tiga indeks utama Wall Street tak kompak pada pembukaan perdagangan malam ini Senin (17/7/2023).
IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street tak kompak pada pembukaan perdagangan malam ini Senin (17/7/2023). Pelaku pasar masih membaca laporan keuangan sejumlah perusahaan pada periode kuartal II-2023 untuk mengukur dampak pengetatan moneter bank sentral terhadap industri.
Dow Jones Industrial Average turun 0,08 persen di 34.482,75, S&P 500 menguat 0,08 persen di 4.509,22, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,29 persen di 14.154,42.
Analis menilai pelaku pasar tengah fokus menantikan laporan keuangan perusahaan untuk menguji seberapa besar ketahanan industri terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Beberapa korporasi global yang akan melaporkan kinerja kuartalan mereka pekan ini antara lain Tesla (TSLA.O), Bank of America (BAC.N), Morgan Stanley (MS.N), Goldman Sachs (GS.N), hingga Netflix (NFLX .O).
Data Refinitiv menunjukkan bahwa dari 30 perusahaan konstituen indeks S&P500 yang telah melaporkan labanya, sekitar 80 persen mengalahkan ekspektasi analis.
"Pasar menginginkan lebih banyak informasi tentang keuangan perusahaan untuk melihat apakah masih ada ketahanan industri dalam beberapa bulan terakhir," kata Chairman Great Hill Capital LLC, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Senin (17/7/2023).
Secara makro, Amerika Serikat baru saja melaporkan indeks harga produsen (PPI), dan harga konsumen (CPI) yang keduanya mengalami penurunan. Kabar ini memberi bukti bahwa lonjakan suku bunga bank sentral (Federal Reserve/The Fed) dalam beberapa waktu terakhir telah memberikan dampak terhadap industri.
Analis menilai ekonomi negeri Paman Sam telah memasuki fase deflasi. Hal ini membawa ekspektasi pelaku pasar modal bahwa The Fed akan mempertahankan bunga acuannya sekarang ini atau bahkan bisa memangkasnya.
Sentimen pemberat justru datang dari ekonomi China yang tumbuh lebih lambat pada kuartal II-2023. Ini membawa kekhawatiran baru terhadap prospek industri global, yang turut memberi dampak di AS. Selama pekan ini, investor juga menantikan data bulanan terkait penjualan ritel dan properti.
(SLF)