MARKET NEWS

Investor Yakin The Fed Kerek Suku Bunga, Bursa Asia Dibuka Variatif 

Fiki Ariyanti 30/01/2023 08:42 WIB

Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (30/1/2023). Pergerakan tersebut dipengaruhi keyakinan The Fed akan menaikkan suku bunganya lagi.

Investor Yakin The Fed Kerek Suku Bunga, Bursa Asia Dibuka Variatif. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (30/1/2023). Pergerakan tersebut dipengaruhi sentimen jelang pengumuman suku bunga The Fed.

Bersamaan dengan itu, akan dirilis juga data pekerjaan dan upah Amerika Serikat (AS), sehingga dapat mempengaruhi seberapa jauh The Fed akan melangkah atau menyesuaikan suku bunganya. 

Indeks Nikkei dibuka menguat ke level 27.384,80. Pun dengan Indeks SSEC Taiwan naik 1,35 persen atau 44,06 poin ke 3.308,87. 

Sementara Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau masuk ke zona merah di level 22.579,88. Dan Indeks Strait Times Singapura dibuka naik di level 3.399,56. 

Investor yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu, diikuti sehari setelah kenaikan setengah poin dari Bank of England (BoE) dan Bank Sentral Eropa.

"Dengan pasar tenaga kerja AS yang masih ketat, inflasi inti meningkat, dan pelonggaran kondisi keuangan, nada Ketua Fed Powell akan menjadi hawkish, menekankan penurunan ke kenaikan 25 bps tidak berarti akan ada jeda," kata Bruce Kasman, kepala ekonom di JPMorgan, yang mengharapkan kenaikan lagi di Maret, dikutip dari Reuters, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, dolar AS telah kehilangan 1% terhadap Yen menjadi 129,92 meskipun Bank of Japan mempertahankan kebijakannya yang sangat mudah. 

Penurunan dolar dan imbal hasil telah menjadi keuntungan bagi emas, yang naik 5,6% untuk bulan ini sejauh ini di USD1.928 per ons.

Pembukaan kembali China yang cepat dinilai sebagai rezeki nomplok untuk komoditas secara umum, seperti tembaga hingga bijih besi hingga harga minyak.

Senin pagi, harga minyak Brent naik 79 sen menjadi USD87,45 per barel, sementara minyak mentah AS naik 66 sen menjadi USD80,34 per barel.

(FAY)

SHARE