IPCC Kawal Dua Kapal Raksasa di Tanjung Priok, Salah Satunya BYD
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melayani dua kapal internasional sekaligus di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
IDXChannel - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melayani dua kapal internasional sekaligus di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kedua kapal tersebut yakni MV. BYD Explorer 1 dari Taicang Port China dan MV. Canopus Leader dari Singapura yang mengangkut muatan lebih dari 10 ribu kendaraan.
Kedua Mother Vessel (MV) tersebut sandar di Dermaga IPCC Cabang Jakarta. Pengawalan ini menunjukkan kemampuan IPCC dalam melayani kapal ro-ro dengan dua kapal raksasa bersandar sekaligus di area dermaga IPCC.
Kedatangan MV. BYD Explorer 1 dengan LOA (Length Over All) ±200 M dan lebar ±38 M menambah portofolio IPCC dalam menangani kapal besar berkapasitas angkut hingga 7.000 unit kargo. Di sisi dermaga lainnya juga bersandar MV. Canopus Leader dengan LOA ±180 M dan lebar ±32 M yang mampu mengangkut sekitar 5.100 unit kargo.
Di saat yang bersamaan, IPCC mampu menangani 10.300 unit bongkar muat kendaraan secara total dengan aman dan terkendali. Keberhasilan ini juga terwujud berkat sinergi dan kolaborasi antara IPCC dengan stakeholder terkait di wilayah pelabuhan, khususnya Bea Cukai dan KSOP.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi mengatakan, IPCC sebagai anak perusahaan PT Pelindo Multi Teminal terus berinovasi dari berbagai sisi seperti digitalisasi layanan, transformasi pola operasi, inovasi produk, dan model bisnis.
"Semua ini pada akhirnya memberikan kepuasan kepada para pengguna jasa sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan hubungan sinergis yang erat”, kata Sugeng lewat keterangan resmi, Kamis (16/10/2025).
MV. BYD Explorer 1 sebagai salah satu kapal skala besar berbahan bakar LNG (Liquefied Natural Gas) lebih efisien dalam penggunaan energi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca polutan udara yang lebih rendah.
“Dengan kapasitas total hingga 7.000 unit kargo dalam sekali pelayaran dapat meningkatkan arus logistik yang lebih efisien yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak serta tentunya bagi keberlangsungan lingkungan dikarenakan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," ujar Sugeng.
Hingga kuartal III-2025, anak usaha PT Pelindo Multi Terminal itu telah memfasilitasi kegiatan ekspor impor CBU sebesar 380.296 unit atau meningkat 21 persen dengan distribusi ekspor sebesar 284.492 unit atau meningkat 10 persen YoY sedangkan impor sebesar 95.804 unit atau tumbuh 70 persen. Dari jumlah itu, kata Sugeng, sebanyak 57.035 unit atau 59,5 persen merupakan mobil listrik berbasis baterai (BEV).
Sugeng menambahkan, IPCC bersama seluruh pengguna jasa berkomitmen membangun kolaborasi yang memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.
"Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia mampu berdiri mandiri dalam pemanfaatan energi bersih dan tampil sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik dunia,” pungkas Sugeng.