IPO Hingga Oversubscribed 27 Kali, TRON Resmi Listing Hari Ini
Dalam proses IPO saat ini, TRON dibantu oleh PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam aksi korporasi ini.
IDXChannel - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) secara resmi bakal melakukan pencatatan perdana (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada hari ini (Rabu, 8/2/2023).
Proses ini menjadi puncak atas rangkaian tahapan atas Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) yang digelar oleh perusahaan penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT) ini.
Dalam proses IPO saat ini, TRON dibantu oleh PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam aksi korporasi ini.
Sebanyak 750.000.000 saham biasa, ditawarkan ke publik lewat IPO ini, dengan harga perdana sebesar Rp180 per saham. Dengan demikian, dari keseluruhan proses IPO TRON bakal mengantongi dana hingga Rp135 miliar.
Jumlah saham yang dilepas tersebut setara dengan 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca pelaksanaan IPO.
Berdasarkan sistem e-IPO, selama masa penawaran umum yang digelat tanggal 2 hingga 6 Maret 2023 lalu, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali.
Ramainya pelaku pasar yang berminat terhadap saham TRON datang dari 34 provinsi di seluruh Indonesia dan 6 negara di dunia, di antaranya China, Italia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Malaysia.
"Kondisi kelebihan permintaan merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi perseroan, serta keyakinan atas potensi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa mendatang," ujar Presiden Direktur TKDN, David Santoso, dalam keterangan resminya, Selasa (7/2/2023).
David menjelaskan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk beberapa kepentingan di antaranya sebesar 30 persen untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat.
"Kami juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal kedua 2023," tutur David.
Transaksi perluasan area operasional disebut David juga akan dilakukan dengan pihak ketiga di kuartal kedua 2023. Sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga di kuartal ketiga 2023.
Sedangkan, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-consumer (B2C).
David mengatakan langkah IPO adalah keputusan penting bagi perusahaan demi terus bertumbuh secara berkelanjutan. Apalagi segmen bisnis yang digarap yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city berpotensi besar di Indonesia. (TSA)