IPO Hingga Oversubscribed 30,45 Kali, Anak Usaha CSAP Ini Siap Listing Hari Ini
Klaim didasarkan pada proses penawaran awal (bookbuilding), di mana terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 30,45 kali.
IDXChannel - Dalam beberapa jam ke depan, PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) secara resmi akan resmi melakukan pencatatan (listing) perdana saham di papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Momen ini merupakan puncak dari keseluruhan proses penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) perusahaan yang diklaim mendapat respon positif dari pelaku pasar. Klaim didasarkan pada proses penawaran awal (bookbuilding), di mana terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 30,45 kali.
Dalam proses tersebut, saham KKES masih ditawarkan dalam rentang harga antara Rp100 hingga Rp130 per saham. Baru kemudian saat penawaran umum (offering), manajemen menetapkan bahwa saham KKES bakal ditawarkan pada harga Rp105 per saham, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 300.000.000 saham, dari rencana semula 450.000.000 saham.
Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dari semula direncanakan 27,27 persen saham yang bakal dilepas ke publik. Dengan demikian, dari keseluruhan proses IPO KKES bakal meraup dana segar total sebesar Rp31,5 miliar.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, dana perolehan IPO ini rencananya akan digunakan untuk sejumlah keperluan. Sebagian besar diantaranya, yaitu total sebesar 95 persen, bakal digunakan sebagai modal kerja untuk kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan.
"Sebagai perusahaan di bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia, kami melihat adanya prospek dan peluang yang besar di industri ini. Sehingga itu menjadi dasar kami untuk go public guna menghimpun dana untuk pengembangan bisnis perusahaan," ujar Direktur Utama KKES, Kiki R sadrach, dalam keterangan resminya, Jumat (5/8/2022).
Alokasi modal kerja tersebut, menurut Kiki, akan terbagi sebesar 30 persen untuk biaya operasional dan 65 persen lagi untuk pembelian barang dagangan dan pelunasan utang usaha kepada rekan pemasok.
"Baru kemudian lima persen lagi akan kami manfaatkan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi perusahaan, termasuk digitalisasi IT untuk sales, delivery, inventory dan logistic," tutur Kiki.
Beberapa hal yang akan dilakukan oleh KKES ke depan, dijelaskan Kiki, adalah meningkatkan pembelian baik secara volume dan produk, mengurangi pinjaman bank, mendapatkan principal dan produk baru dengan team yang kuat untuk lepas landas. Selain itu, KKES juga merencanakan ekspansi cabang baru di area Jawa Barat dan Jawa Tengah termasuk melakukan proses digitalisasi pada Sales Service and Inventory Control.
Dalam proses IPO ini, KKES menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai underwriter-nya. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 2-4 Agustus 2022. Tanggal penjatahan pada 4 Agustus 2022 dan distribusi saham secara elektronik pada 5 Agustus 2022. KKES nantinya akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2022.
KKES sendiri merupakan salah satu anak usaha dari emiten pemilik jejaring ritel bahan bangunan Mitra10, yaitu PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), dengan kepemilikan sebelumnya sebesar 51 persen. Pasca IPO nanti, kepemilikan CSAP tersebut bakal terdilusi menjadi hanya 40,80 persen.
Selain CSAP, pemegang saham lainnya adalah PT Budi Lestari Sentosa, yang semula memegang KKES sebesar 14 persen dan bakal terdilusi menjadi 11,2 persen pasca IPO. Kiki sendiri selaku Direktur Utama juga menjadi pemegang saham perorangan dengan kepemilikan semula 13,32 persen dan terdilusi menjadi 10,66 persen pasca IPO.
Selain Kiki, ada beberapa nama lain yang juga menjadi pemegang saham perorangan di KKES, yaitu Kundy Wijaya, Sri Lanty, Retno Widyati Harsono dan Felicia Wiendraty Harsono dengan porsi kepemilikan yang beragam. Selain itu, ada juga kepemilikan saham oleh karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) sebesar 0,24 persen, yang diambilkan dari porsi saham publik yang dilepas saat IPO. (TSA)