IPO Multi Garam (FOLK) Kelebihan Permintaan 124 Kali
PT Multi Garam Utama Tbk atau Folk Group (FOLK) mencatatkan kelebihan permintaan 124 kali.
IDXChannel - PT Multi Garam Utama Tbk atau Folk Group (FOLK) mencatatkan kelebihan permintaan dalam proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang berlangsung sejak 1 hingga 3 Agustus 2023.
Perseroan berhasil mencatatkan oversubscribed sebesar 124 kali dari hasil polling, yang menunjukkan antusiasme tinggi dari pasar ritel.
Dalam proses IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham atau setara dengan 14,44% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Perseroan pun menetapkan harga penawaran Rp100 per saham.
“Memasuki babak baru ini, fokus kami ke depan adalah untuk membangun ekosistem media baru dan konsumer yang lebih besar lagi,” kata Direktur Utama Folk Group, Danny Sutradewa dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Danny menyebut, menjadi perusahaan publik bukan merupakan suatu pencapaian, namun perseroan menganggap go public sebagai sebuah tanggung jawab yang lebih besar kepada para pemegang saham dan konsumer perseroan untuk selalu berinovasi.
“Untuk membawa pertumbuhan positif bagi generasi berikutnya di Indonesia khususnya milenial dan gen z,” imbuh Danny.
Perihal kinerja, per Desember 2022 lalu, Folk Group mencatatkan pendapatan sebesar Rp40,2 miliar dan laba bersih sebesar Rp5,2 miliar.
Torehan tersebut turut ditopang oleh sinergi antara anak perusahaan yang tercipta melalui komitmen untuk terus berkembang dan menghadirkan produk dengan teknologi ramah lingkungan, konten media yang kreatif dan inovatif, khususnya informasi dan edukasi terkait dunia keuangan.
Folk Group dijadwalkan melantai di BEI pada 7 Agustus 2023 mendatang dengan kode FOLK. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan akan menggunakan sebesar 22,76% dana hasil IPO untuk penyetoran modal kepada PT Finfolk Media Nusantara (FMN) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Serta, sebagai belanja modal berupa pembelian alat-alat yang menunjang kegiatan usaha FMN seperti kamera, laptop atau PC, lighting, LED screen dan audio dan juga pembuatan studio dan pembelian furnitur studio.
Kemudian, sekitar 19,00% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran jasa kontraktor dengan rincian, renovasi terhadap unit ruang kantor, pembuatan studio, ruang pertemuan dan juga pembelian peralatan perlengkapan di dalamnya.
Sekitar 17,50% dana akan digunakan untuk pembelian saham PT Untung Selalu Sukses (USS) yang merupakan perusahaan di bidang pengembangan media sosial, pemasaran digital untuk merek sepatu dan produk lifestyle, produksi konten kreatif dan offline campaign.
Selanjutnya, sebesar 12,38% akan dipinjamkan kepada PT Drsoap Global Indonesia, sebesar 11,90% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM), serta sebesar 6,54% akan dipinjamkan kepada PT Syca Kreasi Indonesia (SKI) yang akan digunakan untuk kebutuhan pembelian persediaan produk, serta untuk biaya pemasaran seperti iklan, promosi dan kegiatan branding lainnya.
Lalu, sebesar 5,10% akan digunakan perseroan untuk pembelian software dengan rincian sebagai berikut jasa Enterprise Resource Planning (ERP) dan jasa Customer Relationship Management (CRM), di mana akan mengintegrasikan seluruh sumber daya perseroan dan entitas anak.
Terakhir, sebesar 4,82% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pembayaran jasa outsourcing dengan rincian, marketing dan sales agent, customer service, administration support, jasa kebersihan dan keamanan.
(FAY)