Iran Tutup Selat Hormuz, IHSG, Rupiah, dan Harga Emas Kompak Melemah
Langkah Iran yang menutup Selat Hormuz sebagai tanggapan dari serangan AS yang mendukung Israel membuat IHSG, nilai tukar rupiah, dan harga emas melemah.
IDXChannel – Perang antara Iran dan Israel semakin memanas dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS). Iran bahkan memutuskan untuk menutup Selat Hormuz yang berdampak pada perdagangan minyak dunia.
Sentimen tersebut pun membawa dampak negatif bagi pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025).
Pelemahan IHSG mengikuti pergerakan mayoritas bursa saham di Asia yang juga alami pelemahan, IHSG ditutup anjlok 1,74 persen di level 6.787,14.
Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG sempat melemah hingga ke level 6.745 dan mencapai 6.834 sebagai level tertingginya.
Sementara itu, nilai tukar mata uang rupiah ditransaksikan melemah dekati level 16.500. Pada perdagangan hari ini, rupiah ditutup melemah di level 16.480 per dolar AS.
Analisis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebut serangan AS terhadap Iran menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan di awal pekan ini.
Dampak serangan AS ke Iran bukan hanya memberikan pukulan bagi pasar keuangan saja. Lebih dari itu telah memicu kenaikan harga minyak mentah dunia, dan memicu kekuatiran pasar yang lebih luas.
"Dunia saat ini sudah sangat dekat dengan kemungkinan perang dunia. Pelaku pasar saat ini tengah mewanti-wanti respons Iran yang bisa saja membuat tensi geopolitik alami peningkatan, atau justru menggiring Negara lain masuk dalam pusaran perang yang sama. Ada ancaman inflasi tinggi yang terbuka lebar, dibarengi dengan pupusnya harapan pemulihan ekonomi dunia," kata Gunawan.
Bagi pelaku pasar keuangan di Tanah Air, perang telah menambah sentimen negatif di saat pelaku pasar juga menanti kepastian hasil negosiasi tarif yang tengah dilakukan pemerintah kita.
Sementara itu, pada dasarnya di hari ini tidak ada agenda ekonomi besar yang dirilis. Namun koreksi yang dialami rupiah dan IHSG begitu signifikan di tengah minimnya sentimen pasar.
"Selanjutnya, agenda rilis data manufaktur AS diproyeksikan tidak akan memberikan dampak besar terhadap kinerja pasar selanjutnya. Fokus perhatian pasar masih tertuju pada Iran setelah mendapatkan serangan dari AS. Terlebih, kabar terkini dari Iran menyebutkan bahwa Parlemen Republik Islam Iran menyetujui penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran," kata dia.
Penutupan Selat Hormuz, lanjut Gunawan, akan memberikan sentimen negatif baru bagi pasar. Ada potensi peningkatan tekanan bagi IHSG dan rupiah.
"Karena selat Hormuz memiliki peran vital bagi sekitar seperlima perdagangan minyak dunia," tuturnya.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan turun di kisaran USD3.360 per ons troy, atau sekitar Rp 1,79 juta per gram.
(Febrina Ratna Iskana)