MARKET NEWS

Jababeka (KIJA) Bidik Prapenjualan Rp2 Triliun di 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/02/2023 15:49 WIB

PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan capaian prapenjualan atau marketing sales perseroan dapat menembus Rp2 triliun sepanjang 2023.

Jababeka (KIJA) Bidik Prapenjualan Rp2 Triliun di 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan capaian prapenjualan atau marketing sales perseroan dapat menembus Rp2 triliun sepanjang 2023.  Angka itu 16% lebih tinggi dibandingkan capaian marketing sales tahun lalu.

“Tahun ini kami coba targetkan Rp2 triliun, di mana sebesar Rp1 triliun berasal dari Cikarang dan Rp1 triliun lainnya dari perusahaan patungan atau joint venture termasuk kawasan Kendal,” kata Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (20/2/2023).

Secara rinci, capaian marketing sales sebesar Rp1 triliun dari Cikarang terdiri dari Rp750 miliar tanah matang dan bangunan industri, serta Rp250 miliar dari produk residensial dan komersial. Sementara, Rp1 triliun sisanya sebagian besar akan dikontribusikan oleh Kendal dengan target marketing sales sebesar Rp800 miliar.

“Yang mendasari target marketing sales kami tahun ini yaitu, kami sudah punya plan yang solid, sehingga itu menjadi bekal kami untuk closing tahun ini,” ujar dia.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022 perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp1,72 triliun. Capaian itu naik 1% dari target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1,7 triliun.

Tahun lalu, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektare. Ini termasuk penjualan tanah matang seluas 10,6 hektare senilai Rp377,6 miliar. 

Dari segmen penjualan tanah dan bangunan pabrik mencapai Rp558,1 miliar, di mana lebih dari 90% berasal dari investor domestik, sedangkan sisanya dari berasal dari sejumlah investor asing, terutama Korea Selatan yang membeli tanah dan/atau bangunan pabrik standar di Kota Jababeka.

Lalu, Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp737,2 miliar dengan total lahan seluas 54,1 hektare, naik 74% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp423,9 miliar. 


Penjualan dari industri domestik juga mendominasi di Kendal dengan kontribusi sebesar 79% pada tahun lalu. Sedangkan, penjualan dari investor asing yang berasal dari Cina, Jerman, dan Korea Selatan memberikan kontribusi sebesar 21%. 

Di Kendal, penjualan tunggal terbesar berasal dari perusahaan peralatan rumah tangga dari Indonesia, yang membeli lahan seluas 13,5 hektare senilai Rp194,5 miliar. Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp135,5 miliar pada tahun lalu.

(DES)

SHARE