MARKET NEWS

Jababeka (KIJA) Cetak Laba Rp627 Miliar di Semester I, Melonjak 132 Persen

Desi Angriani 03/08/2025 14:45 WIB

Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan di atas dan penurunan biaya penjualan dan administrasi sebesar 11 persen dibandingkan tahun lalu.

Jababeka (KIJA) Cetak Laba Rp627 Miliar di Semester I, Melonjak 132 Persen (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kenaikan laba bersih 132,62 persen menjadi sebesar Rp627,6 miliar pada semester I-2025 dari periode yang saham tahun sebelumnya Rp269,8 miliar

Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan di atas dan penurunan biaya penjualan dan administrasi sebesar 11 persen dibandingkan tahun lalu. 

Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp22,5 miliar pada paruh pertama 2025, dibandingkan dengan rugi selisih kurs sebesar Rp280,7 miliar di semester I-2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (31/7/2025), pendapatan konsolidasi perseroan mencapai Rp2,7 triliun, tumbuh 14 persen dibandingkan dengan semester I-2024 sebesar Rp2,3 triliun.

Pendapatan dari segmen Land Development & Property melonjak 2 persen menjadi Rp1,4 triliun ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp1,33 triliun.

Kendal menjadi kontributor utama yang menandakan daya tarik kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan industri yang menjanjikan. 

Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp78,1 miliar.

Pendapatan dari segmen infrastruktur meningkat 34 persen menjadi Rp1,2 triliun untuk enam bulan pertama tahun ini sebagian didorong oleh peningkatan konsumsi listrik dari penyewa di Kendal dan Cikarang. 

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan estate, dan lainnya) tumbuh 21 persen menjadi Rp250,2 miliar juga ditopang oleh tingginya aktivitas tenant di Kendal. 

Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp117,1 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp121,3 miliar disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung.

Perseroan mencatatkan EBITDA sebesar Rp995,3 miliar, atau naik 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp856,3 miliar.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE