Jadi Emiten Pertama RI, Begini Lika-liku Semen Cibinong Bertransformasi Jadi SBI (SMCB)
Memasuki capital market month 2023 (CMM2023) yang jatuh pada Agustus ini, menarik menelisik sejarah pasar modal. Salah satunya emiten pertama di Bursa.
IDXChannel – Memasuki capital market month 2023 (CMM2023) yang jatuh pada Agustus ini, menarik menelisik sejarah pasar modal. Salah satunya emiten pertama yang melantai di Bursa Efek Jakarta.
Emiten tersebut yaitu Semen Cibinong yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dengan kode saham SMCB. Perusahaan beroperasi secara komersial sejak tahun 1975.
Dilansir dari laporan tahunan perseroan pada 2022, Semen Cibinong memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) SMCB kepada publik dengan jumlah saham 178.750 serta nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham, dengan harga penawaran Rp10.000 per saham pada 6 Agustus 1977.
Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 1977. Berikut ini adalah kronologi IPO dan penawaran terbatas perseroan:
(Data laporan tahunan SMCB pada 2022)
Perseroan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya kepada publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SMCB sejak tahun 1977 hingga saat ini. Adapun informasi pemegang saham hingga akhir 2022 sebagai berikut:
Transformasi Semen Cibinong Jadi Holchim hingga SBI
Sejak beroperasi secara komersil pada 1975, Semen Cibinong terus bertransformasi. Terutama setelah melantai di Bursa .
Emiten yang berkantor pusat di Jakarta, operasional perseroan didukung dengan empat pabrik semen yang tersebar di beberapa wilayah yaitu di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh) yang dioperasikan oleh anak usaha Perseroan, dan PT Solusi Bangun Andalas.
Selain semen, perseroan juga memiliki unit bisnis lainnya seperti beton jadi, agregat, dan pengelolaan limbah. Dalam mendukung kegiatan usahanya, perseroan juga mengoperasikan dua tambang agregat terbesar di Indonesia serta pusat jaringan batching plant untuk beton jadi yang dikelola oleh anak usaha Perseroan, yaitu PT Solusi Bangun Beton (SBB).
Di sisi lain, perseroan sempat mengganti nama dari Semen Cibinong menjadi PT Holcim Indonesia Tbk. ketika LafargeHolcim, menggenggam saham sebesar 80,64%. Kemudian berubah kembali menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).
Perubahan nama menjadi SBI itu disahkah dalam akta notaris No.11 tanggal 11 Februari 2019 oleh Notaris Aulia Taufani S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-0008550. AH.01.02. Tahun 2019 tanggal 18 Februari 2019.
Pergantian nama dari Holchim merupakan konsekuensi dari pelepasan saham perseroan oleh LafargeHolcim, yang melepas seluruh kepemilikan sahamnya (80,64%) kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) pada 31 Januari 2019.
Dengan akuisisi saham dan perubahan nama perusahaan kedua anak usaha perseroan juga melakukan perubahan nama yaitu PT Holcim Beton menjadi PT Solusi Bangun Beton dan PT Lafarge Cement Indonesia menjadi PT Solusi Bangun Andalas.
Pada 21 April 2020, SBI bersama SIG dan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding [MoU]) terkait rencana strategis melalui investasi pada saham Perseroan sebesar USD220 juta. MoU kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kemitraan (Partnership Agreement [PA]) pada 8 Desember 2020, serta Perjanjian Pengalihan dan Penyertaan Modal (Assignment and Subscription Agreement [SSA]) dan Perjanjian Induk Jual Beli Semen (Offtake) pada 26 Januari 2021.
Sebagai langkah ekspansif SBI di industri semen nasional dengan memperkuat permodalan, pada 29 Juli 2021, Perseroan melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), sehingga jumlah saham Perseroan menjadi 9.019.381.973 lembar saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada 29 Desember 2022, SIG resmi mengakuisisi 83,52% saham atau 7,53 miliar lembar saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang dimiliki PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) dengan nilai transaksi sebesar Rp10,99 triliun. Restrukturisasi ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola SIG Group khususnya di bisnis semen dan menjadikan SBI sebagai anak usaha langsung di bawah SIG.
Pada tanggal yang sama, dilakukan restrukturisasi SIIB sehingga menjadikan posisi SBI sebagai Anak Usaha langsung di bawah SIG. Hal ini merupakan langkah efisiensi finansial dan tata kelola yang lebih baik dengan SIG sebagai pengendali saham mayoritas.
(FRI)