MARKET NEWS

Jadi Sponsor Timnas Indonesia, Ini Profil Emiten Indomilk (ICBP)

Ahmad Islamy 10/06/2025 17:00 WIB

Keterlibatannya sebagai salah satu sponsor Timnas Indonesia semakin memperkuat posisi Indomilk sebagai merek kebanggaan nasional.

Indomilk menjadi salah satu sponsor Timnas Sepak Bola Indonesia. (Foto: Istimewa)

IDXChannel – Masyarakat Indonesia mungkin sudah tak asing dengan Indomilk. Produk susu yang satu ini telah menemani sebagian anak-anak Indonesia menjalani hari-hari mereka sejak dulu kala.

Kini, keterlibatannya sebagai salah satu sponsor Tim Nasional Sepak Bola (Timnas) Indonesia semakin memperkuat posisi Indomilk sebagai merek kebanggaan nasional. Melalui sponsorship tersebut, Indomilk tidak hanya mendukung semangat olahraga Indonesia, tetapi juga menegaskan komitmen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) selaku emitennya untuk terhubung secara emosional dengan masyarakat.

Mau tahu lebih jauh tentang emiten ICBP? Yuk simak profilnya yang telah IDXChannel rangkum dari berbagai sumber!

Sejarah singkat ICBP

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, yang lebih dikenal dengan kode saham ICBP, telah menjelma menjadi salah satu raksasa di industri barang konsumen primer di Indonesia. Berdiri pada 2 September 2009 sebagai hasil spin-off dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), perusahaan ini berfokus pada produksi dan distribusi produk konsumen bermerek yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. 

Berkantor pusat di Indofood Tower, Jakarta, ICBP tidak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga menancapkan pengaruhnya di panggung global melalui merek-merek ternama seperti Indomie, Indomilk, dan Chitato. Perjalanan ICBP dimulai ketika INDF memutuskan untuk memisahkan divisi produk konsumen bermereknya agar lebih fokus dan kompetitif. 

>

Pada akhir 2009, ICBP memperkuat fondasinya dengan menggabungkan empat anak perusahaan INDF melalui merger senilai Rp 466 miliar. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober 2010 dengan harga IPO Rp5.395 per saham, ICBP terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga kuartal I-2025, kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp123,32 triliun. Capaian ini makin menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor makanan olahan.

Ekspansi ke mancanegara

Keberhasilan ICBP tidak lepas dari strategi ekspansi dan akuisisi yang cerdas. Pada 2013, perusahaan mengakuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages bersama Asahi seharga Rp340 miliar, memperluas portofolio minumannya. Setahun kemudian, ICBP mengambil alih merek Club dan Milkuat dari Danone Dairy Indonesia. Langkah besar lainnya terjadi pada 2020, ketika ICBP mengakuisisi Pinehill Company Limited, produsen mi instan yang beroperasi di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara. Akuisisi ini memperkuat kehadiran global ICBP, dengan fasilitas produksi di negara-negara seperti Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, Serbia, dan Ghana. 

Pada 2021, ICBP juga meningkatkan kepemilikannya di PT Indofood Fritolay Makmur menjadi 99,99 persen dengan mengakuisisi 49 persen saham dari Fritolay Netherlands senilai Rp494 miliar.

Dengan lebih dari 60 pabrik di Indonesia dan 20 fasilitas internasional, ICBP memiliki jaringan distribusi yang luas, memastikan produknya tersedia hingga ke pelosok negeri dan pasar global. Indomie, sebagai salah satu produk andalannya, telah diekspor ke berbagai negara di ASEAN, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Australia, menjadikannya salah satu mi instan terpopuler di dunia. 

Komitmen terhadap kualitas juga tercermin dari berbagai sertifikasi yang diraih ICBP, seperti sertifikasi Halal untuk seluruh produk internasional, ISO 9001 untuk manajemen mutu, dan penghargaan Indonesia Most Acclaimed Company 2022 dalam kategori inovasi produk dan segmentasi pasar.

Secara finansial, ICBP menunjukkan kinerja yang solid meski menghadapi tantangan. Pada kuartal pertama 2023, perusahaan mencatat laba bersih Rp3,95 triliun. Pada periode yang sama tahun berikutnya, pendapatan tersebut turun menjadi Rp2,35 triliun. Pada kuartal I-2025, ICBP membukukan laba bersih Rp2,65 triliun. Di luar tantangan itu, ICBP tetap menjadi tulang punggung pendapatan INDF, dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih grup secara tahunan.

ICBP juga memiliki sejumlah anak perusahaan strategis, seperti PT Indolakto untuk produk susu, PT Indofood Fortuna Makmur untuk makanan ringan, dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur untuk minuman non-alkohol. Anak perusahaan lainnya, seperti PT Nugraha Indah Citarasa Indonesia, berfokus pada paman kuliner dan distribusi, sementara Pinehill Company Limited memperkuat ekspansi internasional. Pada 2019, ICBP menghentikan produksi biskuit untuk mengalihkan fokus ke segmen yang lebih menguntungkan seperti mi instan, susu, dan makanan ringan.

Sebagai bagian dari Salim Group, ICBP terus berinovasi dan memperluas jangkauannya. Dengan merek-merek yang telah menjadi kepercayaan konsumen, jaringan distribusi yang kuat, dan strategi ekspansi yang terarah, ICBP tidak hanya mempertahankan dominasinya di pasar domestik, tetapi juga terus memperbesar pengaruhnya di pasar global. Bagi investor, ICBP menawarkan kombinasi stabilitas dan potensi pertumbuhan, didukung oleh fundamental yang kokoh dan portofolio produk yang beragam.

Disclaimer: Keputusan pembelian dan penjualan saham sepenuhnya berada di tangan investor.

(Ahmad Islamy Jamil)

SHARE