Jadi yang Pertama, GRP Kantongi Green Financing Rp504,2 M dari BNI
Fasilitas ini menjadi yang pertama kalinya diberikan BNI kepada nasabah corporate yang dinilai telah menerapkan prinsip ESG dengan baik dan konsisten.
IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) mengumumkan keberhasilannya mendapatkan Sustainability Linked Loan (SLL) sebesar USD32 juta dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Dengan asumsi kurs rupiah terbaru sebesar Rp15.700 per dolar AS, maka fasilitas 'green financing' tersebut setara dengan Rpp504,2 miliar.
Fasilitas ini menjadi yang pertama kalinya diberikan BNI kepada nasabah corporate yang dinilai telah menerapkan prinsip Environmental Social Governance (ESG) dengan baik dan konsisten.
"Sebenarnya fasilitas (pinjaman) ini sebelumnya sudah kami dapatkan (dari BNI). Hanya saja masih dalam bentuk (pinjaman) konvensional. Sehingga, sesuai janji, hari ini kami tunjukkan ke pihak BNI hal-hal yang berkaitan dengan komitmen penerapan prinsip-prinsip ESG dalam seluruh proses produksi kami," ujar Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, Rabu (28/12/2022).
Menurut Abednedju, pihak BNI pun mengapresiasi atas berbagai upaya penerapan prinsip ESG di lingkup produksi GRP. Karenanya, BNI tak ragu untuk mengubah fasilitas kredit yang dikucurkan dari semula jenis kredit konvensional menjadi SLL.
"Kami bersyukur, bahwa kami menjadi nasabah pertama BNI yang dinilai layak dan berhak mendapatkan fasilitas green financing ini. Tentu, ada economic opportunity yang kami dapat dari (perubahan) situ," tutur Abednedju.
Abednedju menjelaskan, fasilitas yang merupakan jenis kredit bilateral dengan tenor selama lima tahun itu bakal digunakan untuk mendanai salah satu inisiatif keberlanjutan GRP. Salah satunya mencakup Light Section Mill (LSM) yang baru saja diresmikan.
"Karena ini sifatnya green financing, maka peruntukan dananya juga tidak sembarangan. Dan sejauh ini, kami juga sudah memiliki roadmap yang jelas tentang pengembangan prinsip ESG di GRP, yang itu juga sudah kami komunikasikan dengan pihak BNI," tutur Abednedju.
Dengan pembangunan dan upaya pemutakhiran mesin LSM ini, misalnya, Abednedju mengklaim pihaknya dapat meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan konsumsi energi sehingga mengurangi emisi karbon.
"Proyek ini juga merupakan bagian dari misi GRP menuju dekarbonisasi, sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang," tegas Abednedju. (TSA)