Jaga Pertumbuhan Bisnis Properti, Ciputra Development (CTRA) Lakukan Penyesuaian Produk
Produk yang disediakan harus sesuai dan terjangkau untuk semua segmen pasar.
IDXChannel - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengungkap strateginya dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis properti di tengah kondisi gejolak ekonomi saat ini. Setidaknya ada empat strategi yang dijalankan baik oleh perseroan maupun dunia usaha, khususnya di bidang properti.
Managing Director CTRA Budiarsa Sastrawinata menyampaikan, strategi pertama yang dilakukan yakni dengan menyesuaikan produk dengan pengembangan minat pasar dan memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat.
Budi menyebut produk yang disediakan harus sesuai dan terjangkau untuk semua segmen pasar. Hal itu dilakukan agar perseroan tetap gesit dan fleksibel dalam menjalankan bisnisnya, serta mampu masuk ke berbagai lokasi dan daerah untuk berada dekat dengan berbagai segmen konsumen.
“Kita harus menjadi perusahaan yang cerdas, gesit, dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasar, sambil mendiversifikasi risiko bisnis agar peningkatan pendapatan lebih stabil,” kata Budi dalam Capital Market Summit & Expo 2022, Kamis (13/10/2022).
CTRA sendiri saat ini memiliki proyek yang diunggulkan antara lain, Citramaja Raya dn Citra Raya Tangerang. Keduanya dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah hingga atas.
Selain itu, CTRA juga mengunggulkan proyek kawasan bisnis terpadu sebagai sebuah sentra bisnis, yang terdiri dari tempat usaha seperti rumah toko (ruko), kios, pusat kuliner, pusat perbelanjaan baik modern maupun pasar tradisional, yang semuanya berada di lokasi yang terkoneksi dengan angkutan umum.
“Untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan, kawasan hunian harus terintegrasi dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas sosial, pendidikan, kesehatan dan komersial, sehingga roda perekonomian dapat tumbuh dan bisa membangun tatanan masyarakat yang kuat,” kata dia.
Strategi selanjutnya yang harus dijalani untuk meningkatkan pertumbuhan yakni, dengan berinvestasi untuk inovasi yang berorientasi pada sudut pandang konsumen, termasuk penggunaan teknologi dan informasi digital yang dapat membantu memudahkan berbagai model interaksi konsumen.
Kemudian, dunia usaha properti khususnya diimbau untuk bekerja dengan integritas dan profesional, untuk meningkatkan kepercayaan baik dari pihak eksternal maupun internal.
“Juga dapat berperan aktif dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan, dan mengurangi dampak perubahan ekonomi global,” ungkapnya.
Lalu, para pelaku usaha properti juga memerlukan kebijakan dan regulasi dari pemerintah yang kondusif dan mendukung pembangunan nasional, guna mendorong perkembangan industri sektoral, serta memajukan dunia usaha agar dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
“Bisnis properti ke depan masih sangat positif, khususnya untuk residensial karena demand itu real,” pungkas dia. (NIA)