MARKET NEWS

Jagoan Data Center, Intip Potensi DMAS di Tengah Roadmap AI

Rahmat Fiansyah 05/09/2025 09:50 WIB

Kebijakan peta jalan AI dinilai memberikan sentimen positif terhadap emiten yang berhubungan dengan teknologi seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

Kebijakan peta jalan AI dinilai memberikan sentimen positif terhadap emiten yang berhubungan dengan teknologi seperti DMAS. (Foto: Dok. Deltamas)

IDXChannel - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyusun peta jalan (roadmap) nasional kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Kebijakan itu dinilai memberikan sentimen positif terhadap emiten yang berhubungan dengan teknologi. Salah satunya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

Indopremier Sekuritas menilai, DMAS dengan proyek andalan Kota Deltamas diuntungkan karena mengelola kawasan industri yang diminat perusahaan data center, baik dalam maupun luar negeri. Pengembang properti milik Sinar Mas itu memiliki kawasan yang strategis karena dilalui Tol Jakarta-Cikampek dengan potensi akses tambahan, tol Jakarta-Cikampek Selatan.

Analis Indopremier, Aurelia Barus dan Belvin Monica mengatakan, Kota Deltamas memiliki total area seluas 3.200 hektare (ha), dengan sisa cadangan lahan 650 ha yang dialokasikan ke dalam tiga segmen pengembangan: industri (Greenland International Industrial Center atau GIIC) seluas 119 ha, komersial 358 ha, dan residensial 165 ha. 

"Berdasarkan pemahaman kami, DMAS berpotensi memperluas cadangan lahannya ke bagian selatan dari area saat ini," katanya dalam riset yang diakses Jumat (5/9/2025).

Pada 2021, DMAS mulai mengembangkan zona khusus data center di dalam GIIC, mencakup area seluas 300 ha yang sebelumnya sebagian telah dialihkan dari lahan residensial dan komersial. Infrastruktur di area tersebut telah ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan data center, seperti penerapan sertifikasi energi terbarukan, pembangunan instalasi pengolahan dan daur ulang air limbah, serta pusat keamanan, pemadam kebakaran, dan komando (SFCC).

Infrastruktur pendukung tambahan untuk zona data center mencakup jaringan fiber optik, pasokan listrik premium dari PLN, dan instalasi pengolahan air.

Pada semester I-2025, DMAS mencatat total prapenjualan lahan sebesar Rp580 miliar (-47 persen yoy), seluas 18 ha, di mana 14 ha di antaranya berasal dari sektor data center. Perusahaan menargetkan prapenjualan lahan sebesar Rp1,8 triliun di FY25F (50 ha).

"Sisa permintaan lahan sekitar 75 ha, dengan lebih dari 50 persen berasal dari data center. Sisa cadangan lahan di zona data center sebesar 30 ha, dengan potensi ekspansi tambahan sekitar 50 ha, yang tidak memerlukan konversi alokasi lahan karena sudah ditetapkan sebagai lahan industri," kata Aurelia dan Belvin.

Dari sisi neraca, DMAS tidak memiliki utang dengan saldo kas yang mencapai Rp595 miliar. Selama 9 tahun terakhir, perusahaan telah mempertahankan rasio pembagian dividen yang baik, berkisar 88–204 persen. DMAS saat ini diperdagangkan dengan diskon 72 persen terhadap NAV dan 0,9x PBV.

Sebagai informasi, pemerintah tengah menyusun white paper roadmap AI bersama 39 kementerian/lembaga (K/L) dan pihak-pihak terkait. Ada lima sektor prioritas pengembangan AI, yakni kesehatan, pendidikan talenta digital, reformasi birokrasi, pengembangan kota cerdas (smart city), dan ketahanan pangan.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE