Japfa Comfeed (JPFA) Akan Buyback Saham Maksimal Rp350 Miliar
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyiapkan dana hingga Rp350 miliar untuk pembelian kembali saham (buyback) maksimum 1,5%.
IDXChannel - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menyiapkan dana hingga Rp350 miliar untuk pembelian kembali saham (buyback) maksimum 1,5% dari seluruh saham yang telah ditempatkan Perseroan.
Dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (2/3/2022), aksi korporasi ini akan dilakukan setelah perseroan mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu, 6 April 2022 mendatang.
Sesuai ketentuan POJK 30/2017, Buyback dapat dilaksanakan selama 18 bulan yang dapat dimulai setelah Perseroan memperoleh persetujuan dari RUPSLB, yaitu dimulai pada tanggal 7 April 2022 sampai dengan tanggal 6 Oktober 2023.
"Buyback akan dilakukan baik melalui Bursa maupun di luar Bursa. Dalam hal Buyback akan dilaksanakan melalui Bursa, Perseroan akan menunjuk perantara pedagang efek yang terdaftar di Bursa," tulis manajemen JPFA
Berdasarkan usulan jumlah maksimum Buyback sebesar 1,5% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan, pengaruh terhadap EPS (Earnings Per Share) yang dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi per 31 Desember 2021.
Adapun saham hasil buyback tersebut akan digunakan untuk beberapa tujuan. Pertama, penjualan kembali atau dijual di luar pasar kepada investor atau pemegang saham Perseroan. Lalu, untuk pembiayaan utang yang bersifat ekuitas seperti obligasi yang dapat ditukarkan.
Selanjutnya, ESOP termasuk namun tidak terbatas PT Japfa Performance Share Plan, pengurangan modal, atau keperluan lainnya sepanjang diijinkan oleh ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan laporan keuangan Japfa, total ekuitas naik 14,8% menjadi Rp 13,10 triliun per Desember 2021 dari posisi Rp 11,41 triliun pada akhir 2020. Sementara itu, liabilitas juga tercatat tumbuh 6,51% menjadi Rp 15,48 triliun dari sebelumnya Rp 14,53 triliun pada akhir 2020.
Di sisi lain, perseroan membukukan pertumbuhan laba sebesar 74,3% secara tahunan pada Januari hingga Desember 2021 menjadi Rp 2,13 triliun dari sebelumnya Rp 1,22 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Perseroan juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 21,40% menjadi Rp 44,87 triliun dari sebelumnya Rp 36,96 triliun. (TIA)