MARKET NEWS

Jasuindo (JTPE) Incar Laba Tumbuh Dua Digit di 2025, Begini Strateginya

Cahya Puteri Abdi Rabbi 13/06/2025 09:44 WIB

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) menargetkan laba bersih tumbuh 10 persen pada 2025.

Jasuindo (JTPE) Incar Laba Tumbuh Dua Digit di 2025, Begini Strateginya. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) menargetkan laba bersih tumbuh 10 persen pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, JTPE menyiapkan strategi dengan memanfaatkan kompetensi perusahaan untuk menciptakan peluang pasar baru, baik di segmen sekuriti maupun nonsekuriti.

“Salah satu kekuatan kompetitif JTPE adalah produk keamanan bermargin tinggi yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan secara kuat,” kata Direktur Keuangan JTPE Lukito Budiman dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (13/6/2025).

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, kata Lukito, JTPE optimistis dapat mencapai target pertumbuhan dan terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, serta pemangku kepentingan lainnya sepanjang 2025.

Hingga kuartal I-2025, JTPE mencatatkan laba bersih sebesar Rp54,88 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba pada periode ini ditopang oleh penurunan harga bahan baku utama, chip, dan langkah efisiensi yang diterapkan secara konsisten di seluruh lini bisnis, termasuk optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja dan lindung nilai valuta asing.

Di sisi lain, penjualan perseroan turun 5,86 persen menjadi Rp348,32 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp370,02 miliar. Penurunan bukan disebabkan oleh volume penjualan yang menurun, melainkan karena adanya pergeseran pengakuan penjualan.

Segmen non-security JTPE justru menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan perolehan penjualan sebesar Rp51,76 miliar, naik 19 persen. 

Sementara itu, segmen security yang menjadi kontributor terbesar penjualan JTPE mengalami penurunan tipis sebesar 9 persen menjadi Rp296,55 miliar.

Kemudian, penjualan lokal JTPE juga mengalami kenaikan sebesar 3 persen, mencapai Rp286,45 miliar. Produk kartu pembayaran (payment) mendominasi penjualan perseroan karena kebutuhan dari sektor perbankan yang terus ada dan berkembang.

(Dhera Arizona)

SHARE