Jayamas Medica (OMED) Incar Pertumbuhan Pendapatan 30 Persen di 2023
PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) mengincar pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 25-30% pada 2023.
IDXChannel - PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) mengincar pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 25-30% pada 2023. Pencapaian target tersebut akan didorong oleh regulasi impor dan meningkatnya investasi infrastruktur kesehatan.
Perihal kinerja sepanjang 2022 lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,73 triliun, turun 21,89% dari sebelumnya sebesar RpRp2,22 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih OMED juga susut 49,21% menjadi Rp285,78 miliar dari sebelumnya sebesar Rp562,69 miliar.
Direktur OMED, Leonard Hartanto mengatakan bahwa, penurunan kinerja perseroan sepanjang tahun lalu disebabkan oleh adanya normalisasi harga produk pasca pandemi Covid-19.
“Namun kinerja operasional perseroan positif, sehingga publik tidak perlu khawatir karena penurunan ini adalah dampak normalisasi harga pasca pandemi,” kata Leonard dikutip dari 1st Session Closing IDX Channel, Selasa (21/3/2023).
Pada 2022 lalu, perseroan telah berhasil menjalankan strategi secara efektif, yakni dengan konsisten meningkatkan volume penjualan, terutama pada kategori produk medis sekali pakai dan habis pakai. Perseroan juga memiliki rekam jejak yang baik di industri alat kesehatan dan menghadirkan produk berkualitas.
Melansir laporan keuangan, penjualan produk medis sekali pakai dan habis pakai tercatat sebesar Rp1,43 triliun. Selanjutnya, penjualan produk antiseptik dan dialisis tercatat sebesar Rp308,34 miliar, segmen diagnostik dan peralatan mencatatkan pendapatan sebesar Rp302,26 miliar, segmen bioteknologi dan laboratorium berkontribusi sebesar Rp93,24 miliar, perabotan rumah sakit mencatatkan pendapatan sebesar Rp43,84 miliar, serta alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi menyumbang sebesar Rp41,13 miliar.
Sementara berdasarkan pasar geografi utamanya, pendapatan domestik mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp2,22 triliun. Sementara wilayah Asia berkontribusi sebesar Rp1,46 miliar, wilayah Amerika Serikat dan Amerika Latin sebesar Rp198,86 juta dan wilayah Afrika sebesar Rp419,12 juta.
(DES)