Jelang IPO, Bank Sumut Bicara Soal Dividen Perusahaan
Rencananya, keseluruhan proses IPO bakal ditutup dengan pencatatan (listing) perdana saham yang bakal dilakukan pada 7 Februari 2023 mendatang.
IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk tengah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas 2.934.798.300 (23 persen) sahamnya ke publik.
Saat ini perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Bank Sumut tersebut tengah dalam proses penawaran awal (bookbuilding) hingga tanggal 18 Januari 2023 mendatang. Rencananya, keseluruhan proses IPO bakal ditutup dengan pencatatan (listing) perdana saham yang bakal dilakukan pada 7 Februari 2023 mendatang.
Di tengah proses yang tengah berjalan, Bank Sumut juga membahas terkait peluang pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen perusahaan.
Pihak manajemen memastikan bahwa kelak bila pembagian dividen dilakukan, maka tidak akan ada perbedaan perlakuan terhadap para pemegang saham seri A yang merupakan pendiri perusahaan, dan juga para pemegang saham seri B yang dibeli dari proses IPO.
"Karena memang secara hak untuk mendapatkan dividen itu semuanya sama, baik itu pemegang saham Seri A maupun Seri B. Tidak akan kami beda-bedakan," ujar Plt. Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto, Senin (9/1/2023).
Sementara terkait perkiraan persentase dividen yang bakal dibagikan perusahaan untuk tahun buku 2022 lalu, Hadi mencoba menjawabnya secara diplomatis.
Menurut Hadi, pihak manajemen tidak bisa memastikan hal itu lantaran baru akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang bakal digelar perusahaan secara khusus untuk membahas perihal pembagian dividen.
"Tentu kami akan membagi (dividen) secara proporsional. Tergantung dari (hasil) RUPS, bisa 60 persen atau 70 persen. Tapi yang pasti, berapa pun (dividen yang akan dibagi), porsinya tetap akan sama (antara pemegang saham seri A dan seri B)," tutur Hadi.
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu Bank Sumut telah membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp368,10 miliar. Nilai tersebut setara dengan 60 persen dari total laba bersih perusahaan untuk tahun buku yang sama. (TSA)