Jelang RUPS, Harga Saham Bukit Asam (PTBA) Terus Mendaki
Saham PTBA berakhir di zona hijau dengan penguatan 2,42 persen dan ditutup di Rp 3.380 per saham pada perdagangan hari ini.
IDXChannel - Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ditutup menguat pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (9/6/2023).
Harga saham PTBA bergerak uptrend jelang digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (15/6/2023) pekan depan.
Saham PTBA berakhir di zona hijau dengan penguatan 2,42 persen dan ditutup di Rp 3.380 per saham pada perdagangan hari ini.
Volume perdagangan saham PTBA mencapai 28,33 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 6.353 dan nilai transaksi mencapai Rp94,37 miliar.
PTBA memimpin penguatan jika dibandingkan dengan perusahaan tambang batu besar lainnya. Untuk diketahui, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tercatat naik 1,8 persen hari ini.
Kemudian, harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) kompak melemah dengan penurunan masing-masing 0,45 persen, 0,78 persen dan 1,06 persen.
Di sepanjang pekan ini harga saham PTBA tercatat mengalami kenaikan sebanyak empat kali dan menorehkan return sebesar 10,46 persen.
Perusahaan tambang batu bara pelat merah itu akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tepat satu minggu lagi atau pada Kamis (15/6/2023).
Dalam surat pemanggilan RUPST yang dipublikasikan pada 24 Mei 2023, terdapat tujuh mata acara rapat yang di dalamnya termasuk persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian serta penetapan penggunaan laba bersih untuk dividen tahun buku 2022.
Sebagai informasi, PTBA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp42,6 triliun atau naik 45,4 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp29,3 triliun.
Sementara, laba bersih sebesar Rp12,6 triliun pada 2022 atau naik 59,5 persen dibanding dengan tahun 2021 yang mencapai Rp7,9 triliun.
Margin laba bersih PTBA juga mengalami kenaikan yang pesat. Pada 2021 marjin laba bersih PTBA tercatat sebesar 27 persen.
Sedangkan di tahun lalu marjin laba bersih PTBA menjadi 30 persen atau mengalami kenaikan sebesar 300 basis poin (bps) dalam kurun waktu satu tahun.
Kinerja positif lainnya di tahun 2022 adalah kondisi likuiditas perseroan yang melimpah. PTBA tercatat sebagai perusahaan tambang batu bara yang tergolong net cash.
Posisi kas dan setara kas perseroan pada akhir tahun 2022 mencapai Rp15,9 triliun atau setara dengan 45,4 persen dari total aset yang dimiliki.
Kinerja moncer pada tahun lalu yang berlanjut pada triwulan I-2023 menerbitkan harapan bagi para investor pemburu dividen. Tak heran jika harga saham PTBA akan terus melaju. (TSA)