Jerman Masuki Fase Resesi, Bursa Eropa Dibuka Memerah
Bursa saham Eropa dibuka memerah pada perdagangan Kamis (25/5/2023).
IDXChannel - Bursa saham Eropa dibuka memerah pada perdagangan Kamis (25/5/2023). Pasar merespons data perekonomian Jerman yang tergelincir ke dalam resesi pada kuartal pertama tahun ini.
Indeks DAX di Jerman turun 0,7%. Sementara indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,58% dan indeks CAC 40 di Prancis turun 0,77% pada pukul 15.00 WIB.
Swiss Market Index juga dibuka turun 0,46% pada perdagangan hari ini. (Lihat grafik di bawah ini.)
Data ekonomi Jerman yang dirilis Kamis pagi (25/5/2023) menunjukkan bahwa output kuartal pertama Jerman menyusut 0,3% dari tiga bulan sebelumnya, menyusul penurunan sebesar 0,5% antara Oktober dan Desember tahun lalu.
Ini mengindikasikan negara pendorong utama pertumbuhan di Eropa ini mengalami resesi musim dingin.
"Keengganan rumah tangga untuk berbelanja terlihat jelas di berbagai bidang. Rumah tangga menghabiskan lebih sedikit uang untuk makanan dan minuman, pakaian, alas kaki, dan perabot,” mengutip kantor statistik Jerman dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, indeks sentimen konsumen GfK di Jerman menunjukkan pelemahan untuk bulan Juni mendatang. Terlihat indeks GfK, hanya sedikit membaik ke -24,2 di bulan Juni dari bulan sebelumnya sebesar -25,7.
Namun, terlepas dari prospek negatif ini, Bank Sentral Eropa harus suku bunga dan harus menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi ke tingkat sasarannya.
Investor juga tengah mencemaskan lambatnya kemajuan dalam negosiasi untuk menaikkan plafon utang AS.
Lembaga pemeringkat Fitch menyebutkan kemungkinan penurunan peringkat AS ke level 'AAA' di tengah perdebatan utang oleh anggota parlemen dan pemerintahan Gedung Putih.
Ketidakpastian yang sedang berlangsung telah menimbulkan risiko potensi gagal bayar (default) utang AS. Kondisi ini membuat investor semakin khawatir.
Sentimen dari perusahaan Eropa, saham Tate & Lyle (TATE) naik 2% setelah raksasa makanan itu membukukan lonjakan pendapatan sebesar 27% pada kuartal pertama 2023. Kondisi ini diuntungkan oleh lonjakan harga gula selama setahun terakhir.
Adapun saham United Utilities (UU) turun 0,5% setelah perusahaan pemasok air di Inggris tersebut melaporkan penurunan laba sebesar 42%. Untuk menenangkan investor, United Utilities menaikkan dividen final sebesar 4,6%. (ADF)