MARKET NEWS

Jika Nilai Investasi Turun 15 Persen, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Shifa Nurhaliza Putri 01/09/2023 11:01 WIB

Jika nilai investasi turun 15 persen, apa yang harus dilakukan para investor? Pertanyaan tersebut sangat umum di kalangan investor pemula.

Jika Nilai Investasi Turun 15 Persen, Apa yang Harus Dilakukan Investor? (Foto: Nilai Investasi Turun 15 Persen, Apa yang Harus Dilakukan)

IDXChannel – Jika nilai investasi turun 15 persen, apa yang harus dilakukan para investor? Pertanyaan tersebut sangat umum di kalangan investor pemula.

Saat portofolio berada di zona merah, yang terpenting adalah jangan panik agar investor tidak terburu-buru mengambil keputusan. Semua investor pasti akan mengalami penurunan investasi.

Peristiwa ini paling sulit dihindari karena dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi. Atau, penurunan harga saham tersebut terjadi ketika pasar sedang naik dan banyak investor yang memutuskan untuk mengambil keuntungan sehingga menyebabkan nilai investasinya turun.

Memiliki pola pikir dan sikap yang benar saat berinvestasi sama pentingnya dengan memiliki modal yang cukup. Sebab pergerakan pasar tidak selalu menguntungkan investor. Portofolio para investor sejatinya juga akan terus berwarna hijau, kadang berwarna merah.

Ketika sedang merugi, sedikit banyak berdampak pada mental dan emosional investor. Faktanya, koreksi harga saham merupakan hal yang biasa terjadi di pasar modal. Oleh karena itu, investor jangka panjang tidak boleh terpengaruh oleh koreksi harga.

Hal yang Harus Dilakukan Jika Nilai Investasi Turun 15%

A. Hindari Panic Selling 

Ketika harga saham turun, biasanya terjadi panic selling, dimana investor buru-buru menjual seluruh sahamnya karena panik dan takut akan kerugian yang lebih besar.

Faktanya, jika Anda menginvestasikan modal pada saham yang tepat, koreksi harga hanya akan terjadi dalam waktu singkat sebelum akhirnya harga kembali seiring dengan membaiknya kinerja emiten.

B. Ingat Tujuan Investasi di Awal

Berinvestasi berarti Anda berniat untuk memegang saham dalam jangka waktu yang lebih lama. Berinvestasi bukan berarti membeli suatu saham dan menjualnya beberapa bulan kemudian ketika harganya naik.

Lain halnya jika Anda seorang trader yang membeli dan menjual saham dalam jangka waktu singkat dengan tujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu singkat.

Jadi, jika terjadi koreksi dan nilai investasi turun, jangan panik. Sekalipun nilai suatu investasi tiba-tiba naik, jangan tergoda untuk menjualnya. Saham opsi investasi berbeda dengan saham perdagangan. Saham yang digunakan untuk tujuan investasi cenderung stabil dan terus tumbuh dalam jangka panjang.

C. Manajemen Risiko 

Dalam berinvestasi, investor harus memiliki manajemen risiko yang baik. Investor disarankan untuk berinvestasi dengan “uang dingin” sehingga mereka dapat terus membiayai operasional sehari-hari jika nilai investasi turun dan terjadi kerugian yang tertunda dalam portofolio.

Ingatlah bahwa kerugian dan keuntungan dalam berinvestasi bersifat variabel atau tidak nyata. Investor dan pedagang baru justru untung dan rugi saat menjual sahamnya. (SNP)

SHARE