MARKET NEWS

Kabar Merger dengan Unit Syariah BBTN Menguat, Ini penjelasan BRIS

Anggie Ariesta 14/03/2022 16:21 WIB

Isu merger sesama bank BUMN kembali berhembus di pasar modal, setelah Menteri BUMN Erick Thohir mendorong BRIS akuisisi unit syariah BBTN.

Kabar Merger dengan Unit Syariah BBTN Menguat, Ini penjelasan BRIS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Isu merger sesama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali berhembus di pasar modal, setelah Menteri BUMN Erick Thohir,mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengakuisisi unit usaha syariah Bank Tabungan Negara (BBTN).

Dijelaskan Direktur Keuangan dan Strategi BRIS, Ade Cahyo, bahwa hal tersebut masih jadi diskusi antara manajemen, pemegang saham dan juga pemerintah.

"Saya mungkin mau klarifikasi kewenangan pemegang saham ya, saya pikir ini juga tergantung dengan pemerintah jadi bank merger lainnya Bank Mandiri, BRI dan lainnya, tapi satu hal yang perlu diperhatikan semua berita, semua statement mendukung kami dengan serius," kata Ade Cahyo dalam MNC Group Investor Forum 2022, Senin (14/3/2022).

Sebelumnya, pernyataan Erick Thohir tersebut kemudian memunculkan kembali wacana lama mengenai konsolidasi bank pelat merah. Namun, kali ini skemanya tidak satu melainkan terbagi menjadi dua, ditambah keinginan BSI menjadi Bank BUMN. Jadi, konon, akan ada 3 BUMN yang salah satunya Bank BUMN Syariah.

"Saya pikir ini sisi yang baik untuk kami, mereka punya pandangan untuk Bank Syariah berkembang lebih besar di masa depan," tegas Ade Cahyo.

Adapun skema pertama holdingisasi Bank BUMN sudah digodok sejak Kementerian BUMN dipimpin oleh Sofyan Djalil hingga Rini Soemarno, namun belum terwujud.

Saat itu, Danareksa sempat diusulkan menjadi induk dari BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Konsep tersebut meniscayakan empat bank BUMN beroperasi seperti biasa.

Di era kepemimpinan Erick Thohir, konsep holding berjalan mulus, dengan fenomenal terjadi di sektor pertambangan dengan terbentuknya Mining Industry Indonesia (MIND.ID). Induk usaha ini membawahi PT Bukti Asam Tbk (PTBA), PT Antam Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), Inalum dan Freeport. (FHM)

SHARE