Kala Emiten Emas Perkuat Strategi Bisnis dengan Manfaatkan Momentum Kenaikan Harga
Emiten pertambangan emas memperkuat strategi bisnisnya melalui ekspansi dan penambahan cadangan guna memanfaatkan tingginya harga komoditas emas.
IDXChannel - Sejumlah emiten emas memperkuat strategi bisnis guna memanfaatkan tingginya harga komoditas emas. Sementara itu dari sisi pergerakan harga saham di awal perdagangan sesi kedua hari ini sejumlah saham emiten emas kompak bergerak melemah.
Mengutip Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Senin (9/9/2024), di antara saham yang melemah, ada ANTM turun di 1,87 persen, disusul HRTA dan MDKA masing-masing 0,53 persen dan 0,44 persen.
Emiten pertambangan emas memperkuat strategi bisnisnya melalui ekspansi dan penambahan cadangan guna memanfaatkan tingginya harga komoditas emas.
Laju harga emas dunia sempat menyentuh level USD2.500 per troy ounce sebelum melandai ke USD2.487 per troy ounce pada pekan sebelumnya.
Beberapa emiten besar seperti ANTM dan UNTR tengah berupaya meningkatkan penjualan di tengah momentum tersebut. Antam menargetkan penjualan emas sebanyak 37 ton di 2024.
Antam juga memperkuat pasokan bahan baku emas untuk produk logam mulia dengan menjajaki sumber emas domestik yang kompetitif termasuk dari Freeport Indonesia.
Sementara United Tractors juga menargetkan penjualan emas sebesar 235 ribu ounce di 2024. Hingga Juli 2024, UNTR telah menjual 128 ribu ounce emas dari PT Agincourt Resources.
Selanjutnya, Merdeka Copper Gold juga optimistis dengan prospek harga emas yang telah menembus level USD2.500 per troy ounce. Perseroan diketahui sedang fokus pada proyek pengembangan emas Pani dan baru-baru ini menambah dana pembiayaan proyek tersebut sebesar USD135 juta.
Sedangkan Bumi Resources Minerals pada pekan ini mengumumkan kenaikan kadar dan kandungan emas pada laporan sumber daya mineral dalam anak usahanya PT Citra Palu Minerals.
Dari sisi pergerakan saham, sejumlah saham yang berkorelasi emas pada penutupan perdagangan hari ini kompak bergerak melemah secara harian.
Saham ANTM turun 1,12 persen, disusul saham BRMS 2,45 persen, kemudian ARCI sempat turun 0,70 persen, UNTR berbalik arah dengan menguat 0,74 persen, HRTA melemah 0,53 persen dan MDKA turun 0,88 persen.
Terkait saham berbasis emas, Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, harga emas menyimpan potensi kenaikan hingga menuju level USD2.600 per troy ounce. Hal ini menjadi katalis positif bagi emiten emas yang beberapa di antaranya belum membukukan kinerja optimal secara tahunan pada semester I-2024.
Senada, Head of Equity Investment Berdikari Management Investasi Agung Ramadoni menyatakan, prospek harga emas di sisa tahun ini masih bisa menopang perbaikan kinerja emiten terkait. Sebagai investasi saat ini, ia menyarankan strategi buy on weakness pada saham emiten emas yang sedang mengalami koreksi.
(Dhera Arizona)