MARKET NEWS

Kalbe Farma (KLBF) Cetak Laba Rp2,6 Triliun hingga September 2025

Rahmat Fiansyah 28/10/2025 07:25 WIB

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih Rp2,6 triliun sepanjang Januari-September 2025, tumbuh 10,6 persen secara tahunan.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih Rp2,6 triliun sepanjang Januari-September 2025, tumbuh 10,6 persen secara tahunan. (Foto: Dok. Kalbe)

IDXChannel - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan laba bersih Rp2,6 triliun sepanjang Januari-September 2025, tumbuh 10,6 persen secara tahunan. Pertumbuhan positif tersebut didukung oleh pertumbuhan penjualan serta perbaikan margin laba akibat pengelolaan biaya.

Hingga 30 September 2025, Kalbe mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7,2 persen menjadi Rp26 triliun. Penjualan ini disokong pertumbuhan positif pada segmen bisnis Obat Resep, Produk Kesehatan, serta Distribusi dan Logistik imbas pertumbuhan volume.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan perbaikan margin yang tercermin dari margin laba kotor yang meningkat menjadi sebesar 40,6 persen. Capaian ini merupakan langkah strategis Kalbe Farma melakukan bauran produk serta harga bahan baku yang stabil. 

“Di tengah gejolak eksternal, kami mempertahankan kinerja positif di periode sembilan bulan pertama tahun 2025, dengan pertumbuhan volume permintaan yang dibarengi perbaikan margin," kata Presiden Direktur Kalbe Farma, Irawati Setiady lewat keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).

Irawati menjelaskan, berbagai inisiatif strategis seperti ekosistem onkologi, pengembangan obat biologis dan alat kesehatan berjalan sesuai rencana. Selain itu, perseroan juga terus melanjutkan rejuvenasi brand pada kategori produk konsumer agar tetap relevan dengan tren konsumen saat ini. 

"Walaupun menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” ujarnya.

Untuk Divisi Obat Resep, Kalbe Farma mencatat penjualan bersih meningkat sebesar 11 persen,  terutama didukung pertumbuhan pada kategori obat-obatan specialty serta segmen obat generik terutama untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

"Kalbe akan terus memperkuat posisi di pasar farmasi dengan melanjutkan inovasi obat-obatan biologis, ekosistem onkologi, terapi sel, dan vaksin serta terus mendukung program JKN. Ke depan, Kalbe juga mengambil langkah mengembangkan penetrasi obat-obatan specialty di Kawasan Asia Tenggara," kata Irawati.

Untuk Divisi Produk Kesehatan, penjualan bersih meningkat 9,4 persen didorong pertumbuhan yang cukup merata. Perseroan akan melanjutkan inisiatif rejuvenasi brand dan pengembangan produk pada kategori preventif dalam jangka panjang.
 
Sementara untuk Divisi Nutrisi, penjualan bersih masih terkontraksi 2,1 persen terutama karena berlanjutnya dampak pelemahan daya beli terhadap kategori susu bubuk. Ke depan, Kalbe akan terus fokus pada pengembangan produk kategori lifestyle dan produk dengan harga lebih terjangkau.

"Sementara inisiatif branding akan terus dijalankan untuk memperkuat persepsi pasar. Portofolio produk yang ekstensif mencakup seluruh usia dapat menjadi sumber pertumbuhan dalam jangka panjang seiring dengan meningkatnya kesadaran gaya hidup sehat," ujarnya. 

Untuk Divisi Distribusi dan Logistik, penjualan bersih meningkat 10,3 persen seiring dengan pertumbuhan produk prinsipal eksternal. Di tengah dinamika perekonomian dan strategi untuk membangun ketahanan kesehatan, Kalbe terus memperkuat kapabilitas produksi alat kesehatan lokal sebagai sumber pertumbuhan yang berkelanjutan.

Manajemen Kalba optimistis dapat mencapai outlook pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada 2025 antara 6-8 persen. Untuk memberikan nilai maksimal kepada pemegang saham, perseroan juga akan meningkatkan kebijakan dividen dengan rasio 50-60 persen terhadap laba bersih dan melanjutkan program pembelian kembali (buyback) saham yang dianggarkan Rp250 miliar, setelah merealisasikan Rp1.25 triliun dari program-program sebelumnya.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE