MARKET NEWS

Kanselir Jerman Lobi Pangeran Arab Saudi demi Atasi Krisis Energi

Tim IDXChannel 25/09/2022 07:05 WIB

Kanselir Jerman, Olaf Scholz bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman untuk mengamankan pasokan energi.

Kanselir Jerman Lobi Pangeran Arab Saudi demi Atasi Krisis Energi (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kanselir Jerman, Olaf Scholz bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman pada Sabtu (24/9) waktu setempat untuk membahas kerja sama di masa depan, termasuk impor hidrogen. 

Ini langkah Jerman mengamankan lebih banyak pasokan energi kerena sedang berjuang keluar dari dampak perang Rusia dan Ukraina. 

Sholz mengatakan, pembicaraan antar kedua pemimpin tdi Jeddah untuk membahas hubungan antar negara. "Jerman sedang mencari untuk mengimpor hidrogen di tengah dorongan untuk mengurangi emisi karbondioksida," ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (24/9/2022). 

"Kami telah membahas pertanyaan tentang bagaimana kami akan membentuk masa depan kami, untuk mengembangkan dua ekonomi kami menuju masa depan yang netral CO2," dia menambahkan. 

Setelah dari Jeddah, Scholz dijadwalkan berangkat ke Uni Emirat Arab dan Qatar pada 25 September 2022. Dia didampingi delegasi, seperti CEO ThyssenKrupp AG, SAP, Airbus, dan Siemens Energy. 

Di Qatar, Scholz dan pemimpin negara Teluk diharapkan membahas rencana jangka panjang untuk pengiriman gas dan hidrogen. Qatar menginvestasikan miliaran dolar AS untuk meningkatkan kapasitas LNG hampir 65% dengan kargo pertama dari proyek North Field East diperkirakan akan berangkat pada akhir 2025 atau awal 2026. 

Sebelumnya pada hari itu, Menteri Energi Qatar mengatakan, pembicaraan dengan utilitas Jerman RWE AG dan Uniper SE untuk kontrak LNG jangka panjang sedang berlangsung. 

Untuk diketahui, Jerman tengah dilanda krisis energi. Krisis energi parah di benua biru tersebut sebelumnya yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. 

Jerman akan berhenti mengimpor minyak mentah Rusia yang memasok kilangnya akhir tahun ini sebagai bagian dari langkah Eropa untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi. 

(FAY)

SHARE