MARKET NEWS

Kapitalisasi Pasar BRI (BBRI) Tembus Rp709,3 Triliun pada Akhir Juli 2024

Anggie Ariesta 04/08/2024 13:07 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) mencatat kapitalisasi pasar mencapai Rp709,30 triliun pada akhir Juli 2024.

Kapitalisasi Pasar BRI (BBRI) Tembus Rp709,3 Triliun pada Akhir Juli 2024 (foto mnc media)

IDXChannel - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) mencatat nilai kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) mencapai Rp709,30 triliun pada akhir Juli 2024. Capaian ini merupakan yang tertinggi di antara bank BUMN lainnya.

Market cap BBRI menjadi salah satu kategori penghargaan di Malam Apresiasi Emiten 2024 di Balikpapan. Perseroan memboyong empat penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.

Keempat kategori ini merepresentasikan kinerja pertumbuhan laba, nilai kapitalisasi pasar, dan yield dividen dalam lima tahun terakhir. BRI dinilai mampu mempertahankan posisinya sebagai konstituen Indeks Tempo-IDNFinancials 52 dalam setahun terakhir.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, penghargaan tersebut didedikasikan untuk seluruh karyawan BRI. 

"Penghargaan ini dicapai atas kontribusi dan kerja keras insan BRILian, sehingga kinerja BRI tetap mampu tumbuh berkelanjutan," kata Sunarso di Jakarta, Minggu (4/8).

Selain market cap BBRI yang tembus Rp709,30 triliun pada akhir Juli 2024, laba perseroan tumbuh 11,8 persen dalam lima tahun terakhir dan rata-rata imbal dividen (average dividend yield) sebesar 4,60 persen dalam lima tahun ini. Dari sisi kinerja, secara konsolidasian, perseroan mencetak laba Rp29,90 triliun pada kuartal II-2024.

Sunarso menambahkan, kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.

“Hingga akhir kuartal II-2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20 persen year on year (yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96 persen dari total penyaluran kredit atau sekitar Rp1.095,64 triliun,” kata Sunarso.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent, sehingga perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94 persen pada akhir kuartal II-2023 menjadi 12 persen pada akhir kuartal II ini.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05 persen dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60 persen.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61 persen yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66 persen yoy menjadi Rp877,90 triliun.

(Fiki Ariyanti)

SHARE