Kas Minus di Kuartal III-2023, Laba Produsen Sepeda Bersama (BIKE) Jatuh 64 Persen
Produsen sepeda PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) membukukan laba bersih senilai Rp8,15 miliar hingga kuartal III-2023.
IDXChannel - Produsen sepeda PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) membukukan laba bersih senilai Rp8,15 miliar hingga kuartal III-2023.
Capaian itu jatuh 64,03% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp22,67 miliar. Ini mendorong laba per saham dasar BIKE merosot menjadi Rp6,1 per saham, dari semula Rp27,52 per saham.
Penurunan laba berlangsung saat penjualan BIKE meningkat 111,62% yoy menjadi Rp357,77 miliar. Kontribusi penjualan sepeda kepada pihak ketiga mendominasi sebesar Rp242,63 miliar, disusul lain-lain sebesar Rp29 miliar, sementara penjualan dari kereta dorong bayi mencapai Rp4 miliar.
Seluruh segmen penjualan mengalami pertumbuhan. Sayangnya, beban pokok yang besar memangkas margin kotor perusahaan, sehingga laba bruto BIKE tersisa Rp18,7 miliar, dari tahun lalu Rp32,89 miliar, demikian mengutip laporan keuangan, Senin (6/11/2023).
Beban meningkat akibat naiknya pembelian untuk persediaan barang mencapai Rp386,13 miliar, dari tahun lalu yang hanya Rp141,99 miliar. Di sisi lain, terdapat kenaikan ongkos untuk gaji dan karyawan menjadi Rp3,7 miliar.
Setelah dipangkas beban bunga, hingga ditambah keuntungan lain-lain neto, laba sebelum pajak BIKE meningkat menjadi Rp11,96 miliar, tetapi masih lebih rendah secara tahunan.
Balance sheet BIKE akhir September mencatat adanya peningkatan aset 72,12% dari awal tahun (ytd) menjadi Rp255,73 miliar. Ini terjadi akibat peningkatan piutang dagang ditambah pembelian persediaan barang.
Jumlah kewajiban utang atau liabilitas membengkak 384,97% ytd menyusul peningkatan utang dagang akibat pembelian persediaan. Sedangkan ekuitas BIKE melandai 2,03% ytd menjadi Rp117,65 miliar.
BIKE mengalami defisit kas pada akhir September sebesar Rp9,69 miliar, meningkat sekitar Rp2,07 miliar dari awal tahun akibat sejumlah pengeluaran seperti pembayaran kepada pemasok, penambahan aset hak guna, hingga pembayaran liabilitas sewa.
(DES)